6. Bebelac

7.8K 709 48
                                    

Sinar matahari menyelusup masuk ke sebuah kamar yang di dominasi warna pastel. Tay yang merasa matanya terganggu dengan sinar matahari tersebut pun mengusap-usap matanya dengan cukup kesal.

Perlahan mata Tay mulai terbuka sempurna, sembari mengerjap untuk menyesuaikan pengelihatannya karna ternyata kini matahari sudah bersinar cukup terang.

Tay mengamati ruangan tempatnya tidur sekarang. Ruangan ini sangat asing untuk Tay. Untuk beberapa saat Tay terdiam, otaknya masih belum bekerja dengan benar.

Detik berikutnya Tay akhirnya tersadar, sekarang ia sedang berada di ruangan New. Semalam sepertinya ia tertidur saat membacakan New dongeng Timun Mas.

Sebuah pergerakan kecil di tubuh Tay membuat Tay terlonjak kaget dan menoleh ke sebelahnya. Disana ada New yang sedang tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya yang....

"Anjir, kenapa gue gak pakai baju!" Dengan panik Tay melihat sekitarnya untuk mencari pakaiannya. Dan ternyata jas, serta kemejanya berserakan di lantai. Tay menatap pakaiannya dengan ngeri.

"Gak, gak mungkin adik gue kemaren makan malem kan?" Tay mengarahkan pandangannya ke bagian bawah tubuhnya yang tertutupi selimut. Tay menyibak selimutnya perlahan sambil menahan nafas.

Tapi akhirnya Tay menghembuskan nafas lega setelah melihat celananya masih terpasang rapi di kakinya. Tay mengusap wajahnya pelan, sepertinya kemarin ia merasa panas dan tanpa sadar membuka pakaiannya.

Pandangan Tay kembali mengarah ke New. New terlihat tidur dengan sangat nyenyak.

Tay memperhatikan New lekat-lekat. New memiliki bulu mata yang sangat lentik, wajah nya mulus seperti kulit bayi, pipinya sedikit chubby dan membuat Tay cukup merasa gemas. Mata Tay turun ke arah bibir New, bibir New terlihat sangat sexy, ditambah lagi bibir New yang berwarna merah muda dan terlihat sangat lembut membuat Tay kini cukup merasa berdebar.

Tay memukul kepalanya sendiri dengan kesal."Kayaknya gue udah ikutan gak waras nih." Tay mengalihkan pandangannya ke jam dinding yang terpasang tepat di depannya saat ini. Jarum pendek menunjuk ke angka 7 dan jarum panjang sekarang ada di angka 8. Tay menutup matanya kesal. Ia terlambat untuk pergi ke kantor.

Tay berusaha melepaskan pelukan New dari tubuhnya dengan susah payah, setelah itu ia langsung bangun dan mengambil pakaiannya.

Setelah sudah berpakaian lengkap, Tay meraih ponselnya tapi sebuah panggilan tiba-tiba masuk.

'Anaconda is calling....' dengan cepat Tay mengangkat panggilan itu.

"Ya pa?"

Ya, anaconda adalah nama ayah nya di kontak Tay dan Tay menamai itu karena mulut ayahnya sangat berbisa dan mematikan. Kadang Tay berharap lidah Suho benar-benar terbelah dua agar Suho berhenti berbicara.

"Meeting hari ini papa yang ngurus, kamu urus New aja disana."

Tay membuka mulutnya tak percaya. Baru saja Suho mengatakan akan mengambil alih meeting? Setelah 5 tahun vakum dari urusan kantor? Tay tak menyangka Suho rela kembali sibuk demi New???? Tay langsung menoleh ke belakangnya dan menatap New dengan tatapan tak percaya.

"Aku gak..." belum saja Tay menyelesaikan ucapannya sambungan telfon sudah diputuskan oleh Suho. Ini pertanda Tay harus, HARUS menuruti perkataan Suho.

Tay mengacak rambutnya frustasi. Sekarang apa lagi? Suho mengatakan bahwa ia harus mengurus New?

Emang mengurus apa? New sudah besar, apa yang harus aku urus? pikir Tay.

Tiba-tiba suara New membuyarkan pikiran Tay.

"Maaaaaaaaaaa!!" rengek New dengan mata masih tertutup dan tubuhnya yang menggeliat meregangkan ototnya.

Mr. Baby | PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang