Tay menatap New di depannya saat ini sambil tersenyum. Tay tak menyangka anak laki-laki yang dulu sangat menyebalkan menurut Tay menjadi laki-laki yang paling ia inginkan saat ini.
Tay memperhatikan setiap detail dari wajah New. Tay merasa ingin terus tersenyum melihat New saat ini. New terlihat sangat polos. New terlihat seperti anak kecil yang sedang kelelahan.
Tay mengusap keringat di kening New. Tay bertanya-tanya kenapa sekarang ia menjadi sangat menyukai New? Apakah karena apa yang ia dan New lakukan tadi?
Tay kembali mengelus pipi New, mengusap air mata yang hampir kering disana. Jantung Tay berdegup sangat kencang sekarang. Ia merasa benar-benar menyayangi New. Tay merasa saat ini telah jatuh sangat dalam kepada New. Tay menginginkan New sekarang juga.
"New.." Panggil Tay.
"Hm?!" balas New dengan nada sedikit kesal.
"Lo punya hutang sama gue."
"Hah??" New menatap Tay dengan bingung.
"Lo lupa? Lo punya hutang sama gue," ulang Tay sambil tersenyum ke arah New.
"Hah? Utang apaan Om?"
"Jatah. Lo bilang akan ngasih gue jatah waktu itu. Gue mau nagih itu sekarang."
New menatap Tay dengan ngeri. Jatah. New ingat itu. Itu yang ia janjikan pada Tay saat pertemuan pertama mereka.
Tapi New mengatakan itu karna ia pikir tak akan bertemu dengan Tay lagi. Dan sekarang ia bersama Tay. Tay menagih jatahnya.
New menatap curiga ke arah Tay. New tahu apa yang akan diminta Tay pasti hal yang tidak masuk akal, "Lo mau minta apa Om?!" Tanya New dengan kesal.
Tay bergerak lebih mendekat ke tubuh New, sedangkan New memundurkan tubuhnya pelan.
"Gue pengen di dalam lo, Se-Ka-Rang!"
New mendelik kaget, ia menelan saliva nya dengan berat, "Heh jangan aneh-aneh ya Om! Ini aja masih netes terus!"
Tay mendekatkan tubuhnya dan memangkas jarak antara dirinya dan New, "Janji ya janji, lo harus tepati."
New mendengus, "Om, kita udah orgasme berapa kali? Udah banyak. Om tenaganya gimana sih? Dokter Boyke aja bilang kalau orgasme sekali aja udah capek."
"Ck, gue gak bilang kalau gue gak capek. Gue capek, tapi gue pengen lagi." Tay memasang wajah cemberut.
New memutar bola matanya dengan malas. "Ya oke, tapi gak sekarang juga Om. Ini perut gue udah kembung banget."
Tay mendekat dan mengecup bibir New singkat, "New.. ini perintah, bukan permintaan," ujar Tay dengan suara yang sangat rendah dan mengancam.
New mengerutkan alisnya dengan ekspresi kesal, "Gak!! gak, gak, gak! Udah capek!"
New langsung membalikkan tubuh nya dan membelakangi Tay. New bergerak menjauh dari Tay. Bukan nya ia tak mau, New juga masih menginginkan Tay. Tapi tubuh bagian bawahnya sangat perih sekarang. Membayangkan Tay melakukannya lagi membuat New ngeri.
Namun mata New langsung mendelik saat Tay menarik pinggangnya dan benar-benar menusuknya dengan sangat sangat kuat di bawah sana dengan penisnya tanpa permisi.
"Aaghh!!" desah New saat merasakan milik Tay kembali masuk ke dalam tubuhnya dibelakang sana dengan kasar.
***
New merasa perutnya sangat hangat sekarang saat Tay mencapai orgasmenya dan menyiram perut New dengan cairannya.
"Om udahan dong nyemburnya, hueeek.." New menutup mulut nya. Ia tiba-tiba merasa sangat mual sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Baby | PROSES REVISI
Fanfiction⚠️18⚠️21⚠️Boys Love⚠️ TAYNEW💙 ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️PROSES REVISI⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Tay Tawan Vihokratana : Gue doyan nya yang kenyal, bukan yang berkerut kayak lo! Newwie Titiphoom : Gue juga ogah sama sosis so nic*e! udah murah, kecil, mana bisa bikin puas!! Berawal...