14. Cream Manis

9.6K 648 19
                                    

Tay berjalan dengan cepat menuju kamarnya. Sekarang ia harus menuntaskan tugas produksinya di kamar mandi.

"Om ikuttttt!!" teriak New di belakang Tay.

Mendengar itu Tay langsung berlari meninggalkan New. Ia tak boleh melihat New lagi untuk sekarang, karena kalau tidak.. akan ada lebih banyak calon anak nya lagi yang akan Tay korbankan malam ini.

Tay terus meruntuki dirinya yang menjadi sangat bergairah hanya karna penampilan New. Tay juga meruntuki dirinya sendiri karna membiarkan New memegang Lulu.

Tay langsung membanting pintu kamar mandinya dan tidak lupa menguncinya. Tay belajar dari pengalaman kemarin. Ia tak ingin melihat New dengan lingerie merah itu lagi muncul di balik pintu kamar mandi.

Tok tok tokkkkk..

Pintu kamar mandi Tay digedor dengan sangat keras oleh New.

"Om Tay, ikutttttt!!!!!" teriak New dari balik pintu.

Tay menatap dengan ngeri ke arah pintu. Bisa bisa nya New minta ikut, batin Tay.

Tay lalu berjalan sambil melepas satu per satu kancing kemejanya yang kini sudah cukup basah karena keringatnya. Tubuh Tay kini penuh keringat. Padahal Tay tak melakukan banyak kegiatan, ataupun mengeluarkan banyak tenaga. Tapi kini keringatnya sudah membanjiri seluruh tubuhnya.

Tay menatap pantulan dirinya di cermin besar di dalam kamar mandi sambil mengelap keringatnya dengan tissue yang ada disana.

Bisa bisanya gue On karna New! Apa- apaan gue tadi?!! runtuk Tay dalam hati nya. Tay mengutuk dirinya yang tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.

Dengan kesal Tay berjalan ke kloset duduk miliknya, karena sepertinya si Lulu mulai aktif lagi.

Tay melihat ke celananya yang benar-benar basah sekarang, sebelum akhirnya menurunkan celana panjangnya itu.

New sialan.

Tangan Tay terus bekerja dengan aktif dibawah sana dengan konstan. Tangan nya mulai bergerak cepat, sambil memejamkan kedua matanya dengan kuat dan menggigit bibir bawahnya.

"Agghhhhh Newhh.." Ya, Tay saat ini sedang membayangkan New bersamanya. Merasakan tubuh New hingga bagian terdalam.

"Ahhhh.. "

"Mphhh.."

"A-aghhh.."

Tubuh Tay mulai bergetar, ia akan mencapai klimaks nya sekarang. Tay mempercepat gerakan tangannya.

Tok tok tokkkkk.

"Ommm Tay! Laparrrr!!" teriak New sambil menggedor pintu kamar mandi dengan sangat keras.

Tay langsung membuka matanya dengan kesal. Tangannya mengepal sambil mengutuk New dalam hati. Ia hampir saja mencapai klimaks nya. Sekarang Tay tak bisa melanjutkan nya lagi, gairah nya yang tadi sudah hilang.

Sial! Bocah itu!

Dengan malas Tay mengambil handuk untuk menutupi tubuh bawahnya dan berjalan untuk membuka pintu

Braakkk.

Tay membuka dengan kasar pintu kamar mandinya. Dan kini ia dapat melihat New menggunakan piyama tidur berwarna pink dengan gambar beruang putih. Wajahnya ceria seperti biasa, tanpa rasa malu, apalagi rasa bersalah.

"Om Tay, gue lapar banget ya ampun, demi anak-anak gue yang baru aja wafat," ujar New sambil mengelus- elus perutnya.

Tay ingin sekali mengumpat ke arah New saat ini, tapi wajahnya terlalu menggemaskan dan Tay tak bisa marah kepadanya.

Mr. Baby | PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang