Sudah 30 menit lebih Tay sibuk di dalam kamar mandi. Setelah kegiatan produksi kecebong yang melelahkan selesai, Tay memilih membersihkan tubuhnya. Tay merasa badannya sangat lengket sekarang.
Tay membersihkan tubuhnya sembari bersenandung pelan. Tapi tiba-tiba saja Tay tersadar sejak tadi New kabur dengan lingerie merah menyala itu, Tay tak mendengar suara New lagi. Tay pun menatap ke arah pintu dan berpikir sebentar.
Apa New sudah tidur? pikir Tay. Tapi Tay memilih cuek dan melanjutkan mandinya. Tay malas memikirkan New yang begitu menyebalkan.
Tapi sayang, Bayang-bayang New terus melintas di pikirannya membuat Tay merasa kesal. Akhirnya Tay memilih mempercepat mandinya dan memastikan keadaan New. Dengan Cepat Tay menggunakan handuk lalu melilitkannya di pinggang. Ada sedikit rasa khawatir yang menyelimuti hatinya. Tay akan merasa lega jika New ternyata sudah terlelap.
Tay keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil.
Tay melihat sekeliling kamarnya untuk mencari keberadaan New. Tapi Tay tak dapat menemukan New.
Tay pun berjalan ke arah ruangan pakaian, tapi New juga tak ada disana. Tay mulai bingung, ia mengerutkan keningnya. Kemana perginya New? pikir Tay.
Tay berjalan dengan cepat ke arah balkon kamarnya, tapi New juga tak ada disana. Tidak mungkin New keluar kamar, karena disana ada orang tua mereka. Tay mulai panik, ia masuk ke dalam kamar lagi.
Sebuah pergerakan di balik selimut tempat tidurnya menarik perhatian Tay. Tay berjalan mendekat ke arah tempat tidur dan menyibak selimutnya. Dan benar saja, disana ada New yang sedang menggigil kedinginan.
"Gue kira lo ngilang kemana," ujar Tay sambil menghembuskan nafas lega.
"Om.." Panggil New dengan suara lemah.
"Apa?!" tanya Tay dengan sensi.
"Mpphh.. dingin.." New meremas selimutnya, mata New menyipit, bibirnya tertutup sangat rapat menahan dinginnya. New tampak menggigil.
Tay yang melihat itu langsung tertegun, "Lo gapapa?" Tay menyentuh tubuh New yang tertutup selimut untuk memastikan kondisi New.
New menggeleng pelan, menandakan ia sedang tidak baik-baik saja saat ini. Tay yang melihat itu langsung panik. Ia menatap seisi kamarnya dengan bingung. Sekarang ruangan mereka memang sangat dingin. Tay dapat merasakan itu, apalagi saat ini Tay sedang tidak menggunakan apapun selain handuk dan celana dalam pastinya. Namun Tay sudah terbiasa dengan suasana dingin.
Tay berjalan ke arah meja yang ada diruangan itu untuk mencari remote AC, tapi nihil. Tay tak menemukan remote nya. Tay mencari remote AC di sekeliling ruangan, tapi hasilnya nihil juga. Tay menggaruk kepalanya dengan frustasi.
Tay menoleh kebelakang untuk melihat New. New tak ada, sepertinya ia kembali menutupi seluruh tubuhnya dibalik selimut. Ini semua pasti rencana mama papa, batin Tay dengan kesal.
Tay akhirnya berjalan ke arah tempat tidur lalu menepuk-nepuk tubuh New yang bersembunyi di balik selimut, "New, lo masih kedinginan?" Tanya Tay dengan lembut, tapi tak ada jawaban dari New.
Jantung Tay langsung berdetak kencang. Tay kembali menyibak selimut yang digunakan New lalu menguncang tubuh New. Tubuh New sekarang bergetar kedinginan, bibirnya menjadi sangat pucat, dan tubuh New juga sangat dingin.
Tay mengumpat dalam hati kepada Irene dan Suho.
Tay tak dapat memikirkan apapun saat ini. Ia bingung. Ia tak tahu cara untuk menolong New. Tay menghembuskan nafasnya kasar lalu berjalan memutari tempat tidur, dan naik ke atas tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Baby | PROSES REVISI
Fanfiction⚠️18⚠️21⚠️Boys Love⚠️ TAYNEW💙 ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️PROSES REVISI⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Tay Tawan Vihokratana : Gue doyan nya yang kenyal, bukan yang berkerut kayak lo! Newwie Titiphoom : Gue juga ogah sama sosis so nic*e! udah murah, kecil, mana bisa bikin puas!! Berawal...