16. Cemburu (1)

9.2K 672 61
                                    

Perlahan matahari sudah mulai menunjukkan sinarnya, tapi New masih menutup matanya, menikmati mimpinya yang begitu indah, tanpa berniat untuk bangun.  New masih ingin tidur. Matanya terasa sangat berat.

Sepuluh menit lagi pikir New. Tak terhitung sudah sepuluh menit yang keberapa New menunda dirinya untuk bangun.

Tapi sayang, New yang sedang bermain di dunia mimpinya tiba-tiba terbangun karena merasakan sebuah benda kenyal menempel pada bibirnya sekarang.

New langsung membuka matanya dengan lebar, dan sekarang ia mendapati Tay sedang sedang tersenyum kepadanya, lalu perlahan melepaskan kecupannya di bibir New.

"Bangun, kemarin katanya mau sekolah," ujar Tay dengan nada sarkas. Sebenarnya Tay menyimpan sedikit dendam kepada New yang menghentikan dirinya di pertengahan jalan menuju langit ke tujuh kemarin malam.

New menggeliat pelan sambil meregangkan tubuhnya, "Bentar lagi Om, 10 menit. 10 menit lagi."

Tay mendengus kesal, "Bangun atau gue cium lagi nih?!!" ancam Tay. Bukan, itu bukan ancaman, itu memanglah kemauan Tay saja.

Mencium New tak seburuk itu bagi Tay saat ini.

New langsung memejamkan matanya sambil memajukan bibirnya, "Gue rela jadi princess aurora deh biar di ciumin Om Tay."

Tay yang melihat tingkah New itupun menggertakkan giginya. Dengan kesal Tay menendang New hingga terguling di tempat tidur dan berakhir terjatuh di lantai.

Brakk.

"Aw, Om Tay, pantat gue sakit, kayak abis di bobol." New bangun dari posisinya sambil mengusap usap pantatnya yang terasa berkenyut.

"Bangun atau gue tinggal," ujar Tay sebelum pergi meninggalkan New.

New melihat Tay yang sedang berjalan keluar dari kamarnya dengan tatapan menyelidik. Tay sudah menggunakan kemeja dan jas nya. Rambutnya juga sudah tertata rapi. Tay terlihat sangat tampan.

New melihat pantulan dirinya di cermin kamar Tay. Rambutnya kini sangat berantakan, wajah nya bengkak, New meruntuki dirinya. New merasa terlihat sangat jelek hari ini.

New cemberut melihat pantulan dirinya, "Gue harus beruntung gak sih nikah sama Om Tay yang gantengnya kayak dewa Zeus?" New mengalihkan pandangannya dari cermin. Ia tak ingin melihat wajah kusutnya lagi.

Dengan malas New berjalan menuju kamar mandi. Ia harus bersiap-siap berangkat sekolah.

***

New berjalan dengan malas menuju meja makan sambil menggendong tas sekolahnya di bahu sebelah kanan. Ia melihat Tay kini sedang menyeruput kopinya sambil melihat Ipad dengan serius.

New hanya bisa terkagum-kagum melihat pemandangan indah di depannya. Tapi New juga merasa kesal karna Tay terlalu tampan, sedangkan dirinya seperti ampas lulur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. Baby | PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang