15

816 164 13
                                    

start : 21/12/2020
finished : ?
---------------------------------------------------------

Johyun menahan kantuknya sedangkan Jihoon sibuk menyoroti sekitar rumah Junkyu dengan senter kecil di tangannya.

"Masih jam setengah sebelas, menurutmu dia sudah pulang?" tanya Jihoon.

"Sudahlah kita pulang saja," kesal Johyun.

"Kau menyerah?"

Johyun melepas masker hitamnya dan bibirnya tampak bergetar, "aku tidak mau tapi aku lelah."

"Yasudah kau pulang saja biar aku yang tunggu di sini."

"Jihoon!" sentak gadis itu.

"Kau punya kesibukan lain, seharusnya aku yang masih berdiri di sini bukannya kau," kali ini Johyun benar-benar menangis.

"Junkyu juga temanku, aku juga tidak bisa meninggalkanmu di tempat sepi ini."

"Kalau kau tidak mau makanya kita harus pulang," lirihnya.

"Percuma, kau mengeluh padaku tidak bisa tidur tadi. Kau selalu kepikiran dia, makanya kita harus bertemu dengan Junkyu minta penjelasan."





Drrtt drrtt..

Ponsel Jihoon bergetar, ada panggilan masuk dari kakeknya. Seketika mata laki-laki itu membulat, ia langsung menyerahkan senter kecil itu pada Johyun, "nenekku masuk rumah sakit, maaf aku duluan!"

"Sialan.." maki Johyun. Dia tidak memaki Jihoon yang lari terbirit-birit setelah mendapat kabar neneknya sakit, baru lima detik kepergian Jihoon. Seseorang dengan masker putih hoodie hitam datang dari arah berlawanan masuk ke pintu belakang.

"JUNKYU!" teriaknya, tidak peduli dengan tetangga yang mendengar.



Laki-laki itu masuk dengan santai lewat pintu belakang dan tidak terkejut sama sekali saat Johyun ikut masuk bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu masuk dengan santai lewat pintu belakang dan tidak terkejut sama sekali saat Johyun ikut masuk bersamanya.

"Kau ke mana saja?" desak Johyun.

"Aku?"

"Iya, kau.."

Laki-laki itu membuka maskernya. Kim Junkyu mendapat beberapa memar kebiruan di wajahnya.

"Bukannya ku bilang sementara jaga dirimu sendiri, kan?" nada bicara Junkyu sangat dingin.

"Kau tidak menjaga dirimu sama sekali, kenapa menangis?" lanjutnya, Junkyu mengusap pipi Johyun yang basah.

"Kalau kau bosan dengan ku seharusnya bilang."

Junkyu menurunkan tangannya dari pipi Johyun. Ia membuka hoodie hingga bertelanjang dada, ada memar yang sama. Tidak ada lagi senyuman, hanya seringaian tipis, seolah muak dengan yang dialaminya.

HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang