13

839 162 7
                                    


start : 21/122020
finished : ?

---------------------------------------------------------

Author's POV

Author's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bangun.. Jangan tiduran di pasir."

Angin berhembus kencang dan langit semakin gelap. Butiran pasar mengganggu mata, maka dari itu Junkyu tidak membuka mata sama sekali dan menikmati suasana pantai matahari terbenam.

Johyun kewalahan menutupi pahanya yang terekspos karena hari ini dia memakai rok yang cukup mini.

"Kau harus jawab dulu pertanyaanku tadi," cegah Junkyu, mencegah Johyun mencipratkan air laut ke wajah laki-laki itu.

"Yang kau katakan itu bukan pertanyaan.."

"Jelas-jelas aku bertanya, siapa laki-laki yang keluar dari rumahmu kemarin?"

Alis Johyun berkerut, "kurasa bukan itu 'pertanyaan' mu."

"Jawab saja.."

Junkyu menegakkan tubuhnya, duduk memeluk lutut menghadap ke depan, memperhatikan gerak ombak sementara Johyun ikut duduk di sebelahnya.

"Rekan kerjaku, dia miripJihoon. Sedekat aku ke Jihoon, begitulah hubungan kami."

Junkyu tersenyum, "sepertinya lebih mudah menjadi temanmu daripada menjadi pacarmu.."

Kemarin, tepatnya jam 9 malam, ketika Junkyu hendak menemui Johyun yang sedang sibuk-sibuknya dengan urusan pekerjaan yang sudah berjalan 6 bulan, hal aneh dan tidak biasa terlihat olehnya malam itu. Pacarnya itu tidak pernah memasukkan orang asing sembarangan apalagi malam hari. Beda kasusnya dengan Jihoon, dia tidak pernah berlama-lama dan bahkan tidak betah dengan yang namanya 'rumah'. Junkyu terus berpikir positif dan mengurungkan niatnya menemui Johyun.

"Aku memang membebaskanmu dekat dengan siapapun karena HAM berlaku di sini," guraunya.

"Tapi, aku tahu maksud laki-laki bermalam dengan perempuan. Anggap saja kalian rekan kerja yang tujuan awalnya adalah kerja tapi apa pantas mengerjakan pekerjaan di rumah perempuan yang tinggal sendirian?" Junkyu tidak marah, nada suaranya terdengar bingung.

"Aku sudah lelah memberikan penjelasan padamu," pasrah Johyun. Ia menarik Junkyu dari duduknya menuju payung besar karena petir-petir kecil sudah mengeluarkan suaranya.

"Aku ingin mendengar pendapatmu, kalau dibalik, aku yang mengundang perempuan lain ke rumah sampai malam hari. Posisikan dirimu sebagai aku. Bagaimana?"

Beberapa detik setelah membayangkan gambaran yang Junkyu berikan, Johyun merasa ada sedikit rasa sakit dalam benaknya.

"Ya, aku kesal dan sedikit sakit."

"Johyun.."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang