16

804 152 4
                                    

start : 21/12/2020
finished : ?
---------------------------------------------------------

start : 21/12/2020finished : ?---------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Seharusnya kau merantai dia," ucap Jihoon.

"Aku kira dia orang yang tidak bisa bohong lagi setelah berbohong."

Jihoon duduk di pinggir lapangan skateboard tempat dirinya dan Johyun bertemu.

"Bagaimana keadaannya kemarin?" tanya Jihoon.

Johyun bingung mau menjelaskan apa pada Jihoon, keadaan Junkyu jelas tidak baik-baik saja.

"Kurasa tidak baik, terlihat jelas dari ekspresimu," tebak Jihoon.

"Oke, aku tidak akan menanyakan hal ini lagi. Jadi apa tindakanmu selanjutnya?"

Johyun menggigit bibir bawahnya, "aku akan melakukan apa yang dia mau."

Jihoon mengangkat satu alisnya, "apa yang dia mau?"

Johyun membuka isi chatannya dengan Junkyu tadi pagi dan menutupnya kembali, "dia memintaku untuk menunggunya."

Laki-laki itu tersenyum sinis, "dulu kau tidak pernah sepeduli itu dengannya."

Johyun ikut tersenyum namun miris, "aku tahu ini agak bodoh, aku cuma punya dia di sini. Ku pikir dia ada 24 jam bersamaku."

"Aku tidak kau anggap? Bahkan waktuku bisa lebih banyak dari Junkyu," protesnya.

Johyun mengerutkan dahinya, "kau ada tempat tersendiri di hidupku, tidak usah kau pikirkan masalah kami. Kita lihat bagaimana ke depannya nanti."

Jihoon berdiri dari duduknya menjatuhkan ujung skateboard yang dia bawa.

"Kau sudah ku anggap seperti adik sendiri, beritahu aku kalau Junkyu membuatmu sedih."

Gadis itu tersenyum tipis, "bukan dia yang membuatku sedih, aku hanya tidak kuat kalau benar-benar sendiri."

"Lain kali taruh nomor ponselku di nomor satu, aku benar-benar akan mendatangimu dalam satu kali panggilan."

Roda skateboard membawa Jihoon menjauh sementara. Johyun hanya bisa menarik napas panjang menatapi kembali pesan terakhir Junkyu.

Harus berapa lama lagi dirinya menunggu? Apakah akan menjamin Junkyu baik-baik saja selama Johyun menunggunya? Kalau Junkyu bisa menjamin dirinya baik-baik saja, tentu Johyun tidak akan sekhawatir ini. Pagi ini saja Johyun sudah meloloskan air matanya.

.

.

.

.

.

.

.

.


HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang