start : 21/12/2020
finished : ?
---------------------------------------------------------"Kau mau yang biru atau putih?"
"Kalau aku mau yang ini, boleh?" goda Johyun sambil mencoba merangkul Junkyu namun tidak sampai.
"Sejak kapan kau jadi pendek?" goda Junkyu balik, ia menekuk kakinya supaya Johyun bisa meraih lehernya meski tubuh itu nyaris menggantung karena sepertinya Junkyu semakin kuat.
"Sudah titipkan salamku pada ayah dan ibumu?"
"Kau yakin mereka sudah merestui kita?"
"Harusnya direstui, sih."
Johyun tersenyum manis, "ayah dan ibuku hanya menunjukkan senyumannya di foto yang tidak berubah sama sekali."
Junkyu mendengus geli, ia menyerahkan dua balon pada gadis itu lalu jongkok di depannya.
"Ayo naik.."
"Apanya? Aku sudah sampai di depan rumah. Mau ke mana lagi kita?" tanya Johyun heran.
"Aku ingin mengajakmu berkeliling di sekitaran sini."
"Tapi tidak usah gendong, nanti kau keberatan."
Junkyu berdiri, mengambil kedua tangan Johyun dari belakang sambil membungkukkan sedikit tubuhnya jadi Johyun sudah ada dalam gendongannya.
"Hampir saja balonnya jatuh," keluh Johyun, tak lupa ia menjewer telinga laki-laki itu.
"Lagian sudah malam, kalau mau mengobrol ya di rumah saja."
Junkyu menggelengkan kepalanya, kaki jenjangnya melangkah menyusuri jalanan sepi. Laki-laki itu tidak berhenti tersenyum, ia merasa rambutnya sedang dimainkan oleh jari-jari Johyun.
"Balonnya jangan sampai meledak duluan, ya," peringatan Junkyu justru semakin membuat Johyun sengaja menusuk balon-balon tersebut dengan kukunya.
"Tenang saja, kukuku tidak terlalu ta-"
Darrr
"-jam.."
Potongan kertas minyak warna-warni menghujani Junkyu yang menatap datar ke depan, "balon warna apa yang meledak?" tanyanya.
"Putih," jawab Johyun, ia menyingkirkan potongan kertas dari rambut pacarnya.
Junkyu menghembuskan napas, "kita jadi mengotori jalan." Ia menurunkan Johyun dan mengambil sapu lidi yang ada di sekitaran lapangan voli di komplek rumah Johyun. Kebetulan sekali.
"Kenapa beli balon yang ada confetti nya?"
"Aku cuma beli, bukan yang buat."
Setelah selesai dengan urusan 'pembersihan jalan' Junkyu mengambil alih membawa balon yang tersisa sedangkan tangan satunya mengenggam tangan Johyun.
"Kau suka sekali sama balon itu?"
"Aku tahu itu akan mengotori jalan, jadi aku peringatkan jangan sampai meledak," kritiknya.
"Maaf.."
"Tidak apa-apa," ucap Junkyu kemudian dikecupnya tangan gadis itu.
Mereka berjalan sekitar 5 menit tanpa suara tapi genggaman Junkyu semakin erat dan hangat, itulah yang dirasakan Johyun saat ini.
Hingga Junkyu membuka percakapan yang cukup serius. Sesuai janjinya dulu, saat dirinya sudah siap untuk cerita, ia akan cerita.
"Urusanku sudah clear. Aku minta waktumu tiga menit saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️
Short StoryMereka memulai hubungan tanpa rasa sayang melainkan dengan rasa suka yang tidak dapat didefinisikan baca HUG dulu ya biar paham ©joaapark