18

988 152 26
                                    

start : 21/12/2020
finished : ?
---------------------------------------------------------

start : 21/12/2020finished : ?---------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johyun bergantian melirik foto kecil Junkyu dan Junkyu yang sekarang ada di sampingnya.

"Ini benar kau?"

"Kenapa? Terlihat beda?"

"Kau tidak berubah sama sekali cuma tindik di telingamu, memangnya boleh di umur segitu?"

Junkyu tersenyum kecil, "waktu aku kecil aku sering bergaul dengan Seunghun hyung. Apa yang dia pakai pasti aku ikutan pakai juga."

Johyun menyentuh telinga Junkyu dan membuat laki-laki itu terkejut.

"Bekas tindikannya sudah tertutup. Pasti sudah lama sekali."

Laki-laki itu masih menatap Johyun kaget, "jangan suka tiba-tiba ya, Hyun."

Johyun tertawa lepas menampakkan gigi-gigi rapinya, senyumnya yang candu dan membuat jantung Junkyu tak karuan.

"Apa kau bisa tertawa seperti itu setiap hari?"

"Terkadang aku tidak tahan dengan sifat polosmu itu, tapi kau lucu, bukan lucu yang dibuat-buat," komentar Johyun, ia kembali melihat-lihat isi album foto pacarnya.

Namun, beberapa menit kemudian Johyun terdiam. Album yang dipegangnya ini adalah album keluarga Junkyu, tetapi seluruh isinya hanya ada foto Junkyu saja tidak ada foto kedua orangtua laki-laki itu. Johyun saja masih bisa berfoto dengan keluarganya yang telah pergi lalu kenapa Junkyu tidak pernah berfoto dengan orangtuanya sama sekali?

"Kau mau minum?" tanya Junkyu.

"Kimjun.." Johyun meraih satu tangan Junkyu.

"Hm?"

"Hari ini jam 7 malam, Jihoon tampil di teater. Mau nonton bersama?"

Junkyu tersenyum simpul, "aku baru pulang ke rumah hari ini, banyak yang harus aku bersihkan di sini."

"Jadi jawabanmu tidak?"

"Lihat saja nanti."

Johyun menutup album tebal tersebut dan menyusunnya lagi di rak buku.

"Kau tidak marah, kan?" tanya Junkyu sedikit takut-takut.

"Aku bisa ke sana sendiri," jawab Johyun dengan senyum tipisnya.

Junkyu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 6, langit yang lebih gelap dari sore-sore sebelumnya.

"Sepertinya sebentar lagi hujan lebat, kau yakin datang ke sana?" Raut wajahnya sedikit khawatir.

"Nanti aku bawa payung dan naik bis ke sana."

Belum lama Junkyu menanyakan hal itu, petir kecil bersuara bersamaan dengan putusnya lampu di ruang tamu meskipun lampu yang lain masih hidup.

HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang