04

1K 176 3
                                    


start : 21/12/2020
finished : ?

---------------------------------------------------------

Bicara tentang pertengkaran pertama kami. Ini sedikit konyol tapi aku mengapresiasi perlakuan Junkyu setelah berhasil mendapatkan maaf dariku.

Tepat keesokan harinya setelah resmi pacaran. Junkyu lupa kalau dirinya sudah punya pacar. Kita tahu Junkyu jarang mengecek ponselnya dan itu yang dia lakukan padaku, pesanku tidak dibalas selama dua hari penuh. Aku terlalu naif untuk berpikiran kalau gaya pacaran kami ini memang berbeda dari kebanyakan pasangan. Tetapi sesuatu memberontak dalam diriku, keinginan untuk bertemu dengan Junkyu semakin besar.

Berjam-jam aku tidak bisa duduk tenang, mondar-mandir dalam kamar sambil mengecek kolom chat. Hari berikutnya, masih sama. Sampai hari kedua pada malam harinya Junkyu menelepon. Padahal aku baru saja mencuci muka.

"Ada yang perlu ku bantu?" Pertanyaan pertama yang dia ucapkan padaku setelah menghilang selama dua hari.

Ketika aku menceritakan semuanya pada Jihoon, laki-laki itu tertawa terbahak-bahak, seolah mengasihani diriku yang berpacaran dengan bocah ingusan.

"Dia tidak sadar kalau kalian pacaran. Terus, kau jawab apa?" Jihoon sangat tertarik tapi aku sama sekali tidak ingin mengungkitnya.

Lanjut, Junkyu bertanya sampai tiga kali hingga aku mengatakan, "jual saja ponselmu kalau tidak digunakan."

"Aha.. Kau mau pinjam komik lagi?"

"Kim Jun..kyu.." ucapku waktu itu penuh penekanan.

Aku bisa mendengar suara bising dari tempatnya. Suaranya pun samar-samar dan aku diminta untuk mengeraskan suaraku.

"Tetanggaku sedang merenovasi rumah."

"Itu saja?" jawabku lirih.

"Oh! Johyun, kenapa di tempatmu gelap sekali?"

Bodohnya aku langsung menjauhkan ponsel dari telinga. Junkyu menghidupkan mode videocall dan wajahmu seketika jadi aib.

"Bandana koalanya lucu," serunya. Semuanya ulah Junkyu, mulai dari boneka, bandana, casing ponsel, paper clip, hampir semua ATK milikku berbau koala. Fyi, sepulang dari kampus dia langsung membawaku belanja, mungkin itu hari bahagia baginya. Aku kira Junkyu bukan orang yang maniak seperti kebanyakan wanita tertentu yang menyukai semua berbau Hello Kitty.

"Kau sedang apa?" tanyaku spontan ketika melihat pipi Junkyu terdapat noda cat tembok.

"Renovasi kamar, memangnya tetangga saja yang bisa renovasi rumah? Aku juga bisa."

"Jadi kau menghilang karena ini?"

"Eng?  Aku tidak menghilang, aku masih di rumah. Ayo ke sini kalau mau."

Aku terdiam sambil melirik jam dinding, bukannya terlalu malam untuk keluar?

"Johyun.. Johyun? Ini masih tersambung?"

"Ah iya iya.. Tapi sudah malam," keluhku.

"Benarkah? Bukannya masih sor- astaga! Kau sudah makan?"

"Sudahlah, aku mau tidur."

Waktu itu aku langsung mengakhiri panggilan. Dan terbangun cukup pagi keesokan harinya. Aku mengecek ponsel dan mendapat puluhan panggilan tak terjawab dari Junkyu. Di roomchat Junkyu mengirim hasil cat temboknya dan tampak terburu-buru merapikan seisi kamar.

Tepat setelah aku mengunci ponsel dan beralih ke wastafel, pintu rumahku diketuk. Lantas aku berjalan mundur karena kamar mandi melewati pintu keluar.

HOLD | Kim Junkyu [TREASURE] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang