Chapter 19

920 83 6
                                    

Ken membuka pintu kamar untuk memeriksa keadaan. Tapi saat itu suara Earn terdengar. Ken buru-buru menutup pintu dari luar dan menguncinya meninggalkan Che di dalam.

"P'Ken.... P'Ken ngerjain aku.."kata Earn ketika sampai dihadapannya.

"Maaf nong, Papa menyuruh phi ke kantor, jd phi nggak bisa main lagi,"

Earn cemberut.

"Ayolah, phi minta maaf, nanti setelah urusan phi selesai, phi akan bermain sama kamu lg,"

"Aku ikut ya ke kantor,"

"Phi mau bekerja dikantor, kayak papa, jadi nong tunggu dirumah aja ya,"

"Pokoknya aku ikut, aku akan siap-siap," dia segera berlari meninggalkan Ken menuju kamarnya.

Ken membuka lagi kunci kamar dan masuk kedalam.

"Phi, aku nggak bisa keluarin phi sekarang, apa Phi ada urusan yang harus dikerjakan siang ini?"

"Hanya klinik, tapi kalau menurutmu bahaya aku bisa minta tolong dr Tong yang menggantikanku di klinik untuk menutup klinik jika aku nggak bisa kembali secepatnya,"

"Kali ini aku terpaksa meminta kamu melakukan itu, phi, karena akan bahaya jika kamu keluar sekarang,"

"Aku akan diam disini, tenanglah,"

"Dimana mobil phi?"

"Mobilku terparkir jauh dari sini, tenanglah, aku nggak ceroboh, karena aku berniat menyelinap, makanya aku order makanan,"

"Ohh.. itu dari phi,"

Che tersenyum menatap Ken dan memeluknya.

"Akan kulakukan apapun untuk menghapus semua pertanyaan di kepalaku, karena sejak pertama melihatmu di pesta itu, hatiku bilang kalau itu kamu,"

"Nyatanya aku bukan aktor yang baik ya?"

"Karena aku melihatmu bukan dengan mata, tapi hati, meskipun kamu memakai topeng sebanyak apapun, aku akan tahu itu kamu,"

"Kenapa phi suka menggombal?"

"Aku nggak menggombal, itu kenyataan,"

"Phi Ken...." Suara panggilan terdengar.

"Aku harus pergi, kunci kamar dari dalam, kalau nanti aku mau pulang, aku akan menghubungi, Phi,"

Che mengangguk dan melepas pelukannya. Ken keluar dan menutup pintu sementara Che mengunci pintu.

"Ayo berangkat," katanya,

"Ayo.." kata ken mengajak Earn berjalan turun kebawah.

***

Ken dan Earn masuk keruangan Kao. Dan Earn langsung berlari memeluk ayahnya.

"Papa..."

"Hei kamu nggak bilang-bilang mau ikut?"

"Aku memaksa P'Ken mengajakku, karena aku mau main sama P'Ken,"

"Tapi, P'Ken harus kerja menemani papa bertemu orang,"

"Apa itu lama?"

"Papa belum tahu, bagaimana Earn pulang dulu, tunggu P'Ken dirumah, nanti kalo Earn menunggu disini, kamu akan bosan,"

Earn terlihat cemberut.

"Ayolah, "

"P'Ken slalu bekerja dan pulang sangat malam, a
Earn nggak bisa ketemu kalau malam hari,"

"Bagaimana kalau besok papa akan memberi P'Ken libur buat nemenin kamu,"

"Benar?" Mata Earn tampak berbinar. Kao mengangguk.

dr.KenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang