Ketika keluar dari rumah sakit, keluarga meminta Ken untuk pulang kerumah. Ibunya pun merasa lebih baik dan meminta pulang kerumah juga agar bisa menghabiskan waktu dengan Ken yang hilang.
Che kembali tinggal di klinik dan menjalani harinya dengan lebih bersemangat. Setiap hari mereka akan Video Call dan saling berkirim pesan. Che belum ada kesempatan untuk mengunjungi Ken karena Ken selalu bilang agar Che untuk fokus dulu pada Klinik.
4M mengetahui kabar soal Ken memutuskan untuk berkunjung kerumahnya. Mereka membawakan makanan untuk Ken. Ayah ibunya menyambut mereka dengan baik. Bagaimanapun selama dijalan, Mereka turut membantu Ken.
Mereka duduk sambil mengobrol di kamar Ken.
"Apa kamu nggak akan tinggal lagi sama dokter?" Tanya Mike
"Kenapa memangnya?" Ken bertanya balik sambil memakan kentang goreng.
"Kalau kamu disana, kita lebih sering ketemu, rumahmu dan lokasi kita itu jauh, membuat kita bisa jarang bertemu," kata Mike.
"Memangnya siapa yang mau sering bertemu sama kamu?"
Kata-kata Ken disambut tawa Mark, Max dan Mean.
"Tapi apa kamu mau membiarkan dokter Jongce kedinginan setiap malam saat musim hujan begini? Awas ada yang menghangatkannya," Mike mengompori.
"Jangan samakan pacarku dengan kamu!"
"Aku kenapa? Aku sangat setia pada pacarku,"
"Apanya yang setia, semalam phi minta nomer telepon penyanyi bar," sahut mark,
"Itu cuma mempererat pertemanan..."
"Pertemanan apa yg minta dikirim foto telanjang.." sahut Mean.
Ken dan yang lainnya tertawa menanggapinya.
"Ken, aku boleh pinjam toilet?" Tanya Max
"Phi keluar terus belok kiri, toiletnya diujung," kata Ken.
Max berdiri dan menuju keluar. Kebetulan pintu kamar tidak ditutup jadi Max langsung berjalan kearah kiri tanpa melihat-lihat dan dia bertabrakan dengan seseorang yang membawa minuman hingga minumannya tumpah.
Ken dan lainnya menoleh kearah pintu tanpa beranjak melihat kearah mereka.
"Maaf.." katanya Max berusaha membersihkan baju orang itu yang terkena tumpahan Jus jeruk. Tapi saat itu mata mereka bertemu sejenak. Dia juga menatap Max. Mereka saling menatap tanpa sadar.
Ken dan yang lainnya menonton dengan bingung.
"Hei phi.."akhirnya Ken bersuara.
Mereka seperti membeku sejenak kemudian bisa normal lagi. Mereka terlihat salah tingkah.
"M..m..maaf.. sekali lagi.." katanya gugup.
"Gak apa-apa.. mmm... Aku Tul.." katanya,
"Aku Max.."
Ken dan yang lainnya cuma berpandangan dengan senyum menggoda. Ken jadi teringat pada pria itu, pria yang juga sempat membuatnya terpesona karena parasnya. Semakin kenal semakin kagum. Semakin bangga memilikinya dalam hidup Ken.
Aku rindu.. phi...
***
Che merenggangkan tubuhnya dan bersandar pada kursi. Dia melihat kearah ponsel untuk melihat jam sudah pukul 21.00. disana dia melihat foto mereka sebagai wallpaper, mengingatkan Ia pada pria itu. Hari ini Che belum menelpon Ken karena sangat sibuk di Klinik. Bahkan dia tak sempat naik keatas untuk beristirahat hari ini. Biasanya jika sempat dia akan memanfaatkan waktu merebahkan diri sejenak, bahkan beberapa kali sempat tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
dr.Ken
FanficKisah ini diinspirasi oleh keinginan Gulf yang saya kembangkan dengan imajenasi sendiri. Maaf jika banyak penggambaran kata-kata yang kurang dimengerti. Untuk diperhatikan !🌈🌈🔞🔞🔞🔞Cerita ini mengandung konten LGBT. Jika anda homophobia lebih ba...