Mereka sampai dirumah megah Kao. Baru saja memasuki rumah teriakan seorang anak kecil menyambut mereka.
"Papa..." Anak perempuan itu berlari dan memeluk Kao.
"Kamu sudah sampai, Earn.." Kata Kao tersenyum sambil memeluk Earn. Dibelakang Earn ada seoarang wanita cantik tersenyum.
"Jam berapa kalian sampai?" Tanya Kao,
"Setengah jam lalu, Earn bilang mau mengejutkanmu,"
"Earn kangen papa, kita nggak ketemu sudah dua bulan,"
"Papa juga kangen Earn.." kata Kao tersenyum.
Earn menoleh arah Ken yang berada di belakang Ayahnya. Ken memperhatikannya sejak tadi sepertinya anak ini tidak asing untuknya.
"Swatdhi kha" katanya pada Ken sambil Wai.
Ken melakukan Wai sambil mengangguk.
"P'Ken Kha, apa P'ken ingat Earn?" Tanya menatap pada Ken.
"Kita pernah bertemu?"
Dia mengangguk mantap dan menghampiri Ken.
"P'Ken menyelamatkan aku setahun lalu saat aku hampir diculik,"
Ken berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan gadis 9 tahun itu.
"Diculik?"
"Waktu itu P'Ken yang membawa Earn pergi dari para penculik dan bilang P'Ken adalah Kakaknya Earn,"
Ken baru teringat, ketika itu dia masih sendirian hidup dijalan belum bertemu dengan 4M, dia melihat seorang anak kecil distasiun kereta bersama beberapa orang yang nampak bukan orang tuanya karena anak itu sangat berbeda penampilan dengan orang-orang yang membawanya. Kemampuannya dijalan bisa melihat mana mata penjahat dan mata orang jujur. Ken mendekati mereka dan berusaha mendengarakan pembicaraan mereka. Hingga mengikuti mereka naik kereta. Dan dikereta Ken mulai bersandiwara.
"Earn!" Katanya memanggil anak itu, karena Ken sejak tadi menguping dan tahu bahwa nama anak itu Earn.
"Kenapa kamu disini? Apa papa nggak jemput kamu? Siapa mereka?" Tanya Ken bersandiwara dengan suara yg membuat penghuni kereta bisa mendengarnya.
"Earn nggak tahu, mereka bilang mereka disuruh papa jemput Earn,"
"Nggak mungkin, papa menelpon phi kalau papa yang akan menjemput, siapa kalian?? Mana bukti kalau kalian menjemput adikku?" Tanya Ken dengan wajah menyeramkan membuat mereka tak bisa berkata-kata. Para petugas keretapun mengamankan ke semua lelaki itu untuk jaga-jaga dan menurunkan mereka di stasiun berikutnya.
Setelah mendapatkan nomer telepon dari Earn, dipastikan bahwa lelaki-lelaki itu adalah penculik. Dan mereka segera menghubungi polisi. Tapi sebelum polisi datang, Ken beralasan akan ke Toilet dan mau kabur. Tapi dia menghampiri Earn terlebih dahulu.
"Setelah hari ini, jangan mudah percaya orang lain, karena kamu nggak akan bisa melihat betapa jahatnya orang lain hanya dari sikapnya,"
"Kha... Phi ini siapa?"
"Namaku Ken, tapi kamu boleh menyebutku Spiderman," katanya tersenyum. Earn yang sejak tadi cemaspun mulai tersenyum.
"Sampai jumpa Nong Earn..."
"Phi nggak nunggu sampai papa datang?"
Ken menggeleng.
"Spiderman selalu pergi sebelum polisi datang," katanya sambil berlalu.
"Phi Ken sudah ingat?" Tanya membuyarkan ingatan Ken.
"Jadi, Earn adalah anak Phi?"
"Kalau saat itu nggak ada kamu, aku nggak tahu gimana, hidupku adalah milik Earn, nggak ada artinya kalau nggak ada Earn, sejak itulah Earn kluar dengan pengawalan ketat,"
Ken terdiam dengan rangkaian kejadian ini.
"Kamu sudah mendapat jawaban atas pertanyaanmu?"
Ken menatap Kao sejenak kemudian beralih menatap wanita disampingnya.
"Earn, mama, papa dan P'Ken mau bicara penting dulu ya, kamu main dulu ditemani P'Krist ya?" Kata Wanita itu.
"Tapi Earn masih mau mengobrol dengan P'Ken, masih kangen Papa,"
"Nanti bisa dilanjutkan, ayolah, mama mohon,"
"Baiklah," katanya cemberut. Krist menghampiri Earn dan mengajaknya ke kamarnya. Sementara mereka duduk diruang tamu.
"Aku akan memulai lebih dulu, Nong Ken, kenalkan namaku adalah Baifern, aku istri Phi Kao, aku berterima kasih atas yang kamu lakukan pada Earn, kalau nggak ada kamu, aku nggak tahu bagaimana jadinya, dan..."
Baifern berhenti, dan sejenak menatap Kao yang sedang memandangnya.
"Aku tahu bahwa suamiku menyukaimu.."
Ken melihat Kao merasa tidak enak dengan Baifern. Wanita yang begitu cantik. Bisa saja Ken juga jatuh cinta padanya karena cantik yang luar biasa.
"Saat anak buahnya membawa hpmu menceritakan penyerangan yang kamu lakukan, Earn melihatnya dan mengenalimu sebagai spidermannya. Sejak itu aku melihat ada fotomu di hp suamiku dan setiap hari dia memandang fotomu dan aku tahu bahwa hatinya terbagi, karena itu aku yang mengijinkan dia membawamu kesini,"
"Kenapa, phi? Dia suamimu," kata Ken.
"Menemani dia dari titik terbawah hidupnya, aku hanya mau dia bahagia, jika kehadiranmu membuatnya bahagia, aku ikhlas,"
Ken terdiam mendengar ketegaran wanita ini. Tampak sekali dia sangat mencintai suaminya dan rela berbagi dengan orang lain.
"Kalau Nong Ken bersedia, aku mau Nong Ken bisa mencintainya juga,"

KAMU SEDANG MEMBACA
dr.Ken
FanfictionKisah ini diinspirasi oleh keinginan Gulf yang saya kembangkan dengan imajenasi sendiri. Maaf jika banyak penggambaran kata-kata yang kurang dimengerti. Untuk diperhatikan !🌈🌈🔞🔞🔞🔞Cerita ini mengandung konten LGBT. Jika anda homophobia lebih ba...