Hai! long time no see ya hahaha
Selamat membacaaa!!
jangan lupa baca Author note di bawah yaw!!enjoy!!
sebelum lanjut buat kalian yang lupa alur nya bisa baca chapter sebelumnya ya! sorry banget😓
ok let's start it!
~••~••~
57. Pengorbanan
Tarik menatap semua orang yang ada di kantor polisi itu. Lalu tak lama ia mengalihkan pandangannya kepada Dea yang sudah bersimbah air mata. Hatinya sakit melihat Dea dalam keadaan seperti itu. Dea adalah segalanya bagi Tarik.
"Apa gak ada cara lain buat selesain masalah ini?" Tarik menatap ke arah Nara, Artha dan Ayahnya. Ia kini berada di depan ketiga orang tersebut yang menatap nya dengan berbagai tatapan berbeda.
"Dia nyaris membuat anak saya kehilangan nyawa. Bukankan ini setimpal dengan perbuatannya?" Jawab Ayah Nara sambil menatap pemuda pemberani di depannya ini.
"Saya tau tapi bukankan lebih baik jika di selesaikan dengan baik-baik? Dia dalam pengaruh amarah dan obsesi nya kepada Artha saat itu." Jawab Tarik dengan santai. Sepertinya anak muda ini cukup berani pikir Ayah Nara.
"Saya tahu hal itu tapi hal ini juga setimpal dengan apa yang di lakukan oleh perempuan itu kepada anak-anak saya. Seorang ayah akan melakukan apapun untuk anaknya bukan? bagaimana saya bisa membiarkan perempuan yang hampir membuat saya kehilangan anak saya hidup bebas begitu saja?" Ayah Nara sedikit menaikan nada bicaranya pada Tarik agar pemuda di depannya ini mengerti.
"Begitu juga dengan saya, Dea adalah segalanya bagi saya. Saya akan melakukan apapun untuk bisa membebaskan dia dari tempat sialan ini." Ujar Tarik dengan lantang.
Dea di dalam sana masih bisa mendengar Tarik berusaha berbicara dengan Ayah Nara. Hatinya tersentuh. Mengapa bisa selama ini dia tidak melihat Tarik berbeda? selama ini ia melihat Tarik hanya seorang sahabatnya. Padahal Tarik sangat mencintai nya. Dan selama ini ia selalu mengejar Artha yang bahkan tidak pernah melihatnya seperti Tarik melihatnya. Sungguh Dea sangat menyesal. Namun untuk saat ini jika dia tidak bisa keluar dari tempat ini ia akan berusaha menerima. Ia tahu kesalahannya, bahkan sangat menyadarinya.
"Saya akan lakukan apapun yang anda minta asalkan Dea bisa keluar dari sini" lanjut Tarik lagi. Ia memandang Dea yang juga memandangnya kaget. Tarik tersenyum meyakinkan kearah Dea.
Dea di dalam sana hanya menggelengkan kepalanya agar Tarik tak melanjutkan hal ini. Ini kesalahannya ia tak mau Tarik yang tak tau apa-apa ikut masuk ke dalam masalahnya.
"Maaf kan saya nak, tapi seperti yang seharusnya teman mu itu atau maaf mungkin kekasihmu akan tetap melalui proses hukum yang sesuai dengan perbuatannya. tapi jika nanti hasil nya berbeda dengan yang saya inginkan saya akan memaklumi nya. Untuk saat ini saya tidak bisa membiarkannya keluar dari sini dengan mudah." Ujar Ayah Nara sambil menepuk pundak pemuda di depannya ini kemudian keluar dari kantor polisi itu.
Tarik tak bisa melakukan apa-apa kali ini. Ini memang murni kesalahan Dea. Tapi ia akan berusaha agar setidaknya hukuman Dea bisa diringankan. Tarik memalingkan wajah putus asa nya menghadap Dea. Dea dengan senyumannya mencoba meyakinkan Tarik bahwa ia baik-baik saja. Sudah cukup pengorbanan Tarik baginya. Kini biarkan ia menanggung apa yang sudah ia lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthaya [Open Pre Order]
Fiksi RemajaPART MASIH LENGKAP!!! Artha, cowok dingin, Kejam, dan tak tersentuh. Ketua geng motor terkenal yang bernama ALTAS. Tak terkalahkan itu lah dia. Ini kisah seorang Arthaya Abigail Ganesha dengan segala kehidupannya. Hingga akhirnya ia dipertemukan de...