32.Tentang Dea

30.5K 1.8K 50
                                    

Happy readingg

Jangan lupa vomment ya!!

Part ini agak panjang jadi
Enjoy!

~••~••~

32. Tentang Dea

        "Dea!" gadis yang di panggil namanya itu berbalik meluhat siapa yang memanggilnya dengan wajah yang tak bersahabat. Namun setelah mengetahui siapa yang memanggilnya gadis itu langsung berubah menjadi ceria.

"hai! Kapan lo balik ke indo? Oh ya lo sekolah disini juga? Kenapa gak ngabarin gue?" tanya orang yang memanggil Dea tadi.

"yaampun satu-satu dong binggung gue" kekeh Dea membuat orang di depannya ini juga ikut terkekeh.

"gue balik indo baru kemarin sih terus gue tanya sama mama lo katanya lo pindah ke sini yaudah gue sekolah di sini juga sekalian kan satu sekolah sama Artha lagi." ujar Dea dengan wajah cerianya membuat pria di depannya ini memudarkan senyumnya.

Lagi Lagi dan Lagi selalu Artha! Sialan!

"gue kangen banget sama lo Tarik!! Gilaa berapa tahun kita gak ketemu?.sorry gue gak sempet ngabarin lo tapi malah ngabarin mama lo hehe." ujar Gadis itu lalu memeluk Tarik dengan erat. Ya pria tadi adalah Tarik.

"gue juga kangen sama lo De. Gapapa kok lo pulang aja gue seneng." Tarik membalas pelukan Dea dengan erat. Sungguh ia merindukan gadis manis ini.

"tangan lo kenapa?" tanya Dea ketika melepaskan pelukannya dan melihat tangan Tarik yang di perban.

"biasalah cowok" jawab Tarik sembari terkekeh.

"lo mau kemana?" tanya Tarik.

Ia tadi tak sengaja melihat seorang gadis yang mirip dengan Dea. Ia pikir hanya ilusi nya saja karena terlalu merindukan gadis itu tapi ternyata memang benar itu adalah Dea.

"gue mau ke ruangan kepala sekolah. Tadi gue sama Artha dulu di rooftop terus ada dua cewek yang gangguin gue sama Artha. Ih sebel gue!" ujar Dea sembari mengerucutkan bibirnya membuat Tarik tersenyum miris. Bahkan Dea lebih dulu menemui Artha daripada dirinya yang selalu menemani gadis itu dari dulu.

"anterin gue yuk Tarik" lanjut Dea sembari menarik tangan Tarik mengikutinya ke ruangan kepala sekolah.

"yaudah yuk" Tarik berjalan sambil merangkul pundak Dea menuju ruang kepala Sekolah.

Saat di koridor kelas sepuluh Dea melihat Artha yang berjalan dengan salah gadis yang tadi menganggunya dan Artha di rooftop sekolah. Dea mendelik kesal. Berani nya gadis itu. Tapi mengapa Artha tak menolak? Bukankah Artha sangat anti di sentuh cewek? Apa jangan-jangan..

Tanpa basa-basi Dea melepas rangkulan Tarik di pundaknya dan berjalan cepat ke arah Artha. Ia berhenti tepat di depan Artha dan gadis itu membuat keduanya menghentikan langkahnya dan memandang Dea dengan tatapan berbeda.

"lepasin tangan lo dari Artha bitch!" sentak Dea membuat Nara mengernyit. Apa maksudnya?

"kenapa?" tanya Nara tak mengerti. Sedangkan Artha hanya memutar bola matanya malas. Selalu saja begini

Arthaya [Open Pre Order]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang