TUJUH | Orang yang Dikehendaki : Saujana Pertemuan Tiga Muara

381 39 18
                                    

Kelopak mata Delia terbuka perlahan, bulu matanya bergerak lambat laun membiarkan seluruh cahaya silau masuk mendominasi penglihatan, ia mengerjap beberapa kali berusaha mengenali objek dan seiring dentingan detik berselang Delia mulai merasakan s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata Delia terbuka perlahan, bulu matanya bergerak lambat laun membiarkan seluruh cahaya silau masuk mendominasi penglihatan, ia mengerjap beberapa kali berusaha mengenali objek dan seiring dentingan detik berselang Delia mulai merasakan sengatan perih dari kepala. Meski nggak sepusing sebelumnya, Delia masih bisa merasakan efek berlebihan dari air yang masuk ke dalam tubuh.

"Wuanjir akhirnya sadar juga, lo tidur atau mati suri? Lama bener bangunnya."

Delia menoleh ke samping, kelihatan saat ini Jean sedang duduk menemaninya walaupun muka cewek itu nggak kelihatan ikhlas sama sekali. "Aku dimana?"

"Heh jangan kayak sinetron lo, sadar woy sadar ini di UKS, awas aja kalau abis ini lo nanya siapa kamu? Auto gue gebuk pakai pipa rucika lo!"

Delia mencibir, ingatan terakhirnya berhenti saat ia jatuh ke dalam kolam setelah itu Delia tidak ingat apapun lagi karena bisa jadi ia tak sadarkan diri. Sekilas ia memang melihat sosok Erion dan Miguel yang melompat masuk ke dasar air, entahlah semuanya jadi buram begitu Delia coba mengingatnya dalam waktu bersamaan. "So, how can i be here?"

Jean menutup buku komik yang sedang ia baca. Sesaat bikin Delia ingin baca juga, itu komik series terbaru Barakamon. "Lo nggak tanya seberapa khawatirnya gue saat tau lo lompat ke kolam?"

"Bukan lompat Jean, aku jatuh. Jatuh!" koreksi Delia dongkol.

"Ya apapun itu, emang lo nggak penasaran gimana perasaan gue saat tau lo hampir dijemput malaikat Izrail?"

"Manusia macam apa kamu ini, becandanya bawa-bawa nama malaikat Izrail." Delia mendesah, "Emangnya gimana perasaan kamu?"

"Biasa aja sih."

Seketika muka Delia langsung berubah jadi sedatar triplek.

"Dan lo tau gimana perasaan gue waktu tau lo diselamatin dua cowok terkenal kayak Erion dan Miguel?"

Delia sedikit mengernyit. "Apa?"

"GILAK! GUE NGGAK JADI BIASA AJA!"

Teriakan Jean bikin perawat UKS yang ada di sebelah tirai hampir gagal menyuntikan jarum ke seoarang siswa. Sekejap Delia memijit dahinya pelan sembari bangkit dari baring, suara Jean yang ada makin bikin ia tambah pusing boro-boro pulih, kejang-kejang sih iya!

"Pelet lo merek apa?"

"Kalau pelet tuh serupa brand yang ada di Indomaret, sebelum kamu beli juga pasti udah ludes kejual minggu pertama beredar."

"Ya lo mikirlah Alek! Seumur-umur gue hidup baru tadi gue liat Alferion Chakra gendong cewek, bayangkan dari gimnasum klub renang sampai ke UKS itu bukan jarak yang dekat apalagi yang dia gendong itu elo! Gimana nggak heboh satu sekolah!"

"HAH?!" mata Delia kontan membulat. "ERION YANG ITU?! GENDONG AKU?! SUMPAH?!!!"

"Emang menurut lo ada berapa Erion di sekolah ini?"

Welnusa School: The Winter Found His ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang