DELAPAN | Nirmala Munculnya The Rebilia Ketiga

355 37 19
                                    

"Jadi guru emang pilihan gue, tapi jadi fakboy adalah tujuan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi guru emang pilihan gue, tapi jadi fakboy adalah tujuan gue. Sekian, terima kasih."

Nevan Aristides

Bangun dengan kondisi telanjang bersama seorang gadis blonde asal Swedia adalah nikmat surgawi yang bisa Nevan Aristides dapatkan di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bangun dengan kondisi telanjang bersama seorang gadis blonde asal Swedia adalah nikmat surgawi yang bisa Nevan Aristides dapatkan di dunia. Harum parfum Estee Lauder Pleasure nan lembut menyerebak ke penciuman Nevan saat gadis yang ia temui di bar semalam, mendaratkan satu ciuman ringan ke pipi. Nevan tersenyum tipis, memikirkan kembali bagaimana malam panas mereka yang terlewati begitu indah di salah-satu hotel ternama bilangan Jakarta Pusat. Ada beberapa hal yang membuat Nevan enggan membawa para wanitanya ke rumah. Selain karena menghindari ghibahan ibu-ibu komplek syariah serupa Feni Rose dadakan di depan penjual sayur, Nevan juga nggak ingin rumahnya jadi kandang pelampiasan untuk para wanita yang sering ia telantarkan. Nggak sering kok, tapi beberapa kali mungkin?

"Kalau kamu mau, kita bisa satu ronde lagi pagi ini. Gimana?"

Nevan menyermik begitu sang gadis blonde naik perutnya, tersenyum menggoda sebelum melumat bibir Nevan, awalnya hanya ciuman lembut namun Nevan membalas penuh gairah liar tak terkontrol. Keduanya larut dalam napsu sesaat hingga telepon Nevan berdering kencang. Ciuman mereka terhenti, bikin Nevan berdecak lantas meraih ponsel di atas nakas. Bukan sebuah panggilan melainkan alarm yang sengaja Nevan setel sebagai pengingat.

"Shit, i'm late." Nevan menyibakan selimut lalu mendorong si gadis agar turun. "Gue rasa ronde pagi ini, dipending dulu."

"What?"

Nevan meraih pakiannya, mengenakan baju, celana, mengambil perlengkapan tas serta kunci mobil dan sentuhan akhir menyemprotkan parfum ke seluruh badan. "Uangnya sudah gue transfer ke rekening lo, pastikan kita nggak ketemu lagi."

"Nevan! Apa-apaan kamu?! Kamu yang bawa aku kesini dan setelah semua yang kita lakukan semalam, kamu mau tinggalin aku?!"

"Oh come on darling, Bunga hanya mekar sekali dan bunga lo sudah mekar bersama gue semalam, don't make things difficult, your not my type."

Welnusa School: The Winter Found His ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang