Dareen dan Rayhan tak mampu menatap kedua orang yang ada dihadapan nya. Setelah tadi dokter yang menangani Kia mengatakan kondisi Kia,ia maupun Rayhan tak kuasa bernafas lega. Tapi yang begitu menyesakkan adalah mereka berdua tidak diperbolehkan menemui Kia terlebih dahulu. Meskipun keadaan Kia tidak parah,tetap saja Kia masih harus dirawat intensif di rumahsakit karena kekurangan banyak darah.
Sorot mata tajam yang siap menembus iris mata siapa saja yang melihatnya,berada di depan mereka. Tidak ada yang bisa menolong mereka sekarang. Wajar saja,siapa memang yang akan mau menolong orang yang baru saja membahayakan nyawa orang lain seperti mereka. Ini bukan kejahatan pembunuhan yang akan dibela pengacara,ini adalah perbuatan tidak disengaja yang dihasut sisi iblis.
" Bagaimana kalau keluarga Graverzha tau?papa gak yakin kalian dimaafin" suara datar itu membuat bulu kuduk Dareen dan Rayhan berdiri. Bukan ancaman memang,itu hanya suara datar sang papa yang menandakan bahwa ia benar-benar marah.
" Terutama kamu,papa gak yakin hubungan kamu sama Kia bakal baik-baik aja setelah ini" tunjuk nya tepat pada wajah Dareen
" Pa" lirihnya memegang lutut sang papa yang langsung ditepis sang papa
Papa,mama serta Kenzie tidak sengaja melihat Dareen dan Rayhan yang sedang beradu argument. Awalnya mereka hanya mampir setelah pulang dari proyek pembangunan baru milik keluarga Al-Fauzi dan berniat menge-cek kestabilan rumahsakit milik mereka sendiri. Sampai akhirnya,mereka mendapat kabar yang sangat menyakitkan. Kedua putranya baru saja mencelakai princess Graverzha. Ah! Bukan mencelakai,lebih tepatnya tidak sengaja mencelakai.
" Jelaskan dari awal!" Perintah Windy datar yang tidak direspon oleh Dareen maupun Rayhan membuat Windy terpaksa berucap dengan penuh tekanan
"Jelaskan.kalau.kamu.masih.mau.ketemu.Kia"" Jangan jauhin Dareen sama Kia ma" pinta laki-laki itu melirih. Laki-laki yang biasanya selalu ceria,kini harus direnggut paksa
" Kamu udah telat 10 menit buat jelasin da-"
" Iya-iya Dareen jelasin" potongnya penuh harap. Lihatlah! Air matanya menjadi saksi betapa ia sangat takut. Takut ia tidak bisa lagi bertemu Kia,bahkan rasa takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya pada Kia masih ada
Memejamkan matanya kuat-kuat serta tangan yang berada di pinggir bawah pahanya terkepal yang tidak diketahui semua orang. Posisi mereka kini adalah Gio,Windy serta Kenzie yang berada diatas sofa dan Dareen serta Rayhan yang sedang duduk dibawah, tepatnya di lantai dengan kaki yang menjadi tumpuannya.
" Kia Dareen yang dorong" lirihnya membuat semua terperangah. Bahkan Rayhan yang sedari tadi menunduk kini menatap adiknya lekat. Berbeda arti dengan Rayhan yang menyalahkan penuturan sang adik, Gio dan Windy langsung menampar kedua pipi Dareen sehingga pria itu kembali menundukkan kepalanya serta air yang mengalir di pipinya. Katakan ia cengeng! Memang apa yang dikatakan mereka benar,ia cengeng! Sangat cengeng. Apalagi sesuatu yang menyangkut gadisnya.
Lain hal dengan Kenzie,dia menatap kakak laki-laki keduanya dengan pandangan tak percaya. Ia tahu bagaimana usaha kakaknya menjaga kekasihnya. Ia tahu betul bagaimana kakaknya mencintai kekasihnya. Kini pandangannya beralih pada kakak pertamanya yang sedang menatap kakak keduanya juga. Terbesit fikiran negatif bahwa ' Abang tertuanya lah yang mencelakai kak Kia'. Ia tidak bisa berasumsi sedemikian,karena ia tidak mempunyai secuil bukti pun.
" Kurang ajar kamu!" Sentak Gio dengan sorot mata memerah. Demi tuhan! Kia sudah ia anggap sebagai anak kandungnya sendiri.
" Mama gak nyangka sama kamu Ren! Mama udah serahin Kia ke kamu buat kamu jaga! KENAPA KAMU MALAH NYAKITIN KIA HAH? KENAPA? KENAPA REN! JAWAB MAMA! KENAPA KAMU BISA NYAKITIN KIA!" sentak Windy yang beroktaf membuat Kenzie dan Rayhan menatap sang mama dengan tatapan tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha- si permata hilang
Teen Fiction[ Follow akun author! Tambahin ke perpus juga!] ____•____ " Kalian harus percaya, bahwa matirasa dalam kesepian itu nyata'' ____•____ Dia Queensha, gadis polos nan lugu yang harus berperang dengan kerasn...