Pagi berganti siang,siang berganti sore,dan sore,berganti malam. Ah!rasanya waktu sangat cepat berlalu
" Makan sate nya ini" titah Dareen
" Pasti lah,masa iya aku biarin kamu makan sate sebanyak ini"
" Pelit amat mbak nya"
" Gak ada kata berbagi dalam urusan sate"
" Iya,ayo ah makan. Kasian yang lainnya nanti" ajak Dareen
" Uenak buanguett" gumam Kia dengan mulut masih penuh sate
" Telen dulu astaga"
" Nih minum" Dareen menyerahkan segelas air putih miliknya
" Makasih" ucap Kia dengan cengiran kuda nya
" Ki,kamu kan ada tiket liburan kemana-mana tuh,sayang loh kalo gak dipake. Mending kamu pake aja,lumayan loh Ki" usul Dareen
" Iya juga ya,tapi gimana sama yang lainnya,Kia yakin mereka sibuk urusan kantor,kalo Kia minta mereka liburan nanti Kia malah ngerepotin" keluh Kia
" Hey,orangtua kamu gak pernah berfikiran begitu. Justru mereka seneng,mereka bisa liburan ke luar negeri sama kamu. Itu akan jadi liburan pertama paling membahagiakan bagi kamu dan mereka" ucap Dareen menarik pelan hidung mungil Kia
" Sakit ih" rintih Kia mengusap hidungnya
" Masa gitu aja sakit" kekeh Dareen tertawa
" Sakit ini" kesal Kia
" Mau Dareen obatin gak?" Tanya Dareen yang kini tengah mengusap hidung Kia dengan lembut
Melihat anggukan dari gadis didepannya ia kembali tersenyum geli
Ia mengecup singkat hidung mancung Kia. Menatap matanya dengan lekat,sial! Seharusnya Kia yang baper,sedangkan ini? Ia yang baper akibat perbuatannya. Senjata makan tuan!
" Ih bibirnya " kesal Kia menyentil pelan bibir Dareen
" Obat paling ampuh ini,jangan disentil-sentil ah" kesal Dareen memanyunkan bibirnya
" Udah jangan dimonyong-monyongin juga kali! Jadi aneh tau gak" kekeh Kia menekan kedua pipi Dareen dengan kedua tangannya hingga bibir Dareen mirip ikan
" Ki" peringat Dareen dengan bibir yang masing mengembung seperti ikan membuat Kia tertawa lepas
" Apa?" Goda Kia
" Luepuasien" ucap Dareen membuat Kia kembali tertawa
" Apa?aku gak denger" goda Kia lagi
" Ki"
" Kamu ngomong apa hm? Aku gak denger" kekeh Kia
Dareen yang kesal sekaligus senang itu mulai menggelitiki perut serta pinggang Kia membuat tangan Kia yang sedang menekan pipinya terlepas.
" Berani ya" ucap Dareen masih dengan menggelitiki perut Kia
" Ih geli " ucap Kia dengan disertai tawa geli
" Ayo goda Dareen lagi" ucap Dareen tertawa
" Ampun udah"
" Hah - hah - hah" nafas Kia tersengal-sengal membuat Dareen terkekeh
Mereka menghabiskan waktu sore nya di pinggir jalan,tepatnya di pedagang sate keliling dengan penuh cinta. Walaupun di pinggir jalan,perlakuan mereka berhasil membuat iri orang-orang yang melihatnya
" Jahat ih" rajuk Kia cemberut
" Kamu jelek kalo cemberut,apalagi kalo bibir nya kayak bimoli" ucap Dareen menoel pipi
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha- si permata hilang
Fiksi Remaja[ Follow akun author! Tambahin ke perpus juga!] ____•____ " Kalian harus percaya, bahwa matirasa dalam kesepian itu nyata'' ____•____ Dia Queensha, gadis polos nan lugu yang harus berperang dengan kerasn...