ibu-ibu rempong

1.1K 74 11
                                    

Bandung, Jawa Barat

14.58

Kia dan Dareen kini sedang berada di salah satu cafe untuk makan siang bersama.

Mereka pulang dari Dubai kemarin siang. Menggunakan pesawat pribadi milik keluarga Graverzha.

Perihal teman-teman dari para abang nya,mereka juga sudah tahu dan sudah sedikit akrab.

" Ini kak pesanan nya" ucap salah satu waiters membawakan makanan yang mereka pesan

Sebelum makan,mereka berdoa terlebih dahulu.

Kia yang membuka tangannya seraya berdoa yang langsung ia usap ke wajahnya, dan Dareen yang menyatukan kedua tangannya seraya berdoa.

" Selamat makan" seru Kia bertepuk tangan

Mereka makan dengan khidmat,sesekali tersenyum ketika mereka beradu tatap.

Keadaan diluar jauh berbanding dengan keadaan di dalam cafe yang hangat.

Hujan turun dengan sangat lebatnya. Membuat semua orang terpaksa berteduh di berbagai tempat.

Meja yang ditempati Kia dan Dareen langsung menghadap ke arah luar.

" Hujannya deras banget" gumam Kia melirik ke luar

" Sekarang musim pancaroba,jadi kamu harus jaga kesehatan ya" pinta Dareen membuat Kia tersenyum hangat

" Kamu juga,jangan suka keluar malem" ucap Kia tersenyum

" Iya" jawab Dareen tersenyum manis

" Ki,tahu gak sejarah gedung sate?" Tanya Dareen

" Enggak,emang apa? Ceritain dong" pinta Kia antusias

" Aih! Dareen kan tanya,berarti Dareen gak tau Ki" sahut Dareen tersenyum jahil membuat Kia mendengus kesal

" Ih! Kia kira kamu mau cerita" gemas Kia mencubit pelan tangan Dareen

" So tau banget kamu" kekeh Dareen mencubit gemas pipi gembul Kia

" Pulang yuk" ajak kia

" Hujan Ki" ucap Dareen melirik keluar yang sedang hujan deras

" Gak papa,paling cuma basah dari sini ke mobil,yuk ah" ajak kia membuat Dareen menghela nafas lalu tersenyum manis

" Yaudah ayo,bentar aku bayar dulu" ucap Dareen yang diangguki Kia semangat

Seletah membayar makanan tadi,Dareen kembali menghampiri Kia,lalu tersenyum hangat seraya mencium pucuk kepala Kia sayang

" Yuk" ajak Dareen membantu Kia berdiri

Saat sampai di pintu keluar cafe,udara dingin menyerbu tubuh mereka berdua.

" Tunggu" ucap Dareen seraya melepas hoodie abu-abu nya

" Yuk" ajak Dareen seraya merapatkan tubuhnya ke tubuh Kia dengan hoodie nya sebagai payung berdua

" Nanti basah, itukan hoodie kesayangan kamu" ucap Kia membuat Dareen tertawa kecil

" Ini gak sebanding sama kamu Ki" kekeh Dareen mencubit pelan hidung Kia

" Yuk buruan masuk,disini dingin" ajak Dareen

Dareen dan Kia berlari menuju mobilnya. Tangan kiri Dareen ia gunakan untuk membuka kan  pintu untuk Kia dengan tangan kanan yang masih memayungi ia dan Kia berlapis hoodie nya

Setalah Kia masuk ke dalam mobilnya,barulah ia berlari menuju kemudi.

" Huh" Dareen menghela nafas lega saat sudah duduk di tempatnya

Queensha- si permata hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang