" Lo gak pantes hidup di dunia ini cupu! nambah sampah masyarakat! tau gak lo" sentak seorang pria yang dapat digolongkan sebagai badboy untuk kriteria nya
" Denger gak lo" timpal seorang perempuan berpakaian ketat
" Ma-af kak, ki-kia min-ta ma-af" ucap seorang gadis terbata karena tubuh mungil nya basah kuyup akibat perbuatan kedua siswa dihadapan nya
" Gue suka lo kayak gini" ucap lelaki itu tersenyum smirk dengan tangan menelusup pada saku rok nya
" Ja-jangan di-am-bil kak" cegah perempuan itu melirih
" Ini?gak bisa dong. Duit ini lumayan buat gue sobek-sobek. Tangan gue udah gatel pengen main-main sama duit receh lo" sinis pria itu diiringi gelak tawa menggelegar dari wanita disampingnya
" Gak guna lo hidup" sinis wanita itu menendang betis Kia sebelum melenggang pergi area kamar mandi sekolah.
Ya,dia adalah Kiara Queensha,yang kerap disapa Kia. Anak tanpa ayah dan ibu yang menemaninya. Dia cuma memiliki ibu panti yang sudah ia anggap ibu kandung sendiri. Walaupun tak sesusu tak sedarah,rasa cinta dan kasih sayangnya begitu kental untuk ibu pantinya.
" Ibuuuu" lirih Kia terisak sambil memeluk lutut nya sendiri mencoba menguatkan diri.
'' semangat Kia,dunia ingin kamu berperang melawannya. Dan kamu harus menang" batin nya bersemangat
Oxford
Perpustakaan, adalah surga kedua bagi Kia. Waktu istirahat,ia gunakan untuk membaca di perpustakaan. Bukan karena dia tak punya uang hanya untuk membeli cemilan di kantin,hanya saja mentalnya terlalu kertas untuk bertemu banyak orang.
Jika ditanya apakah ia memiliki sahabat ataupun teman?jawaban nya iya. Dia memiliki sahabat dari kecil yang selalu ada untuknya. Bahkan sahabat nya itu tidak malu dan tidak peduli cemoohan orang diluaran sana yang menyangkut kepribadian Kia.
Namanya Vinara Agustin,si cantik dengan lesung pipit diwajahnya. Mempunyai sifat dermawan dan baik hati. Tak ayal jika orang lain mengagumi sosok Vina. Dia yang selalu menyemangati diri Kia. Dia sangat menyayangi Kia yang sudah dianggap sebagai adik nya sendiri. Tapi sayang, tuhan lebih menyayangi Vina. Vina meninggal dunia pada kelas 10 semester 2 akibat kecelakaan maut.
"Vina,Kia kangen Vina" lirih Kia menatap kotak pensil pemberian sahabat nya itu.
" Kenapa Vina ninggalin Kia, padahal Kia belum bisa kasih apa-apa buat Vina" lanjut nya lagi.
" Semoga Vina tenang disana, Kia juga bakal anteng kok" harapnya tersenyum manis.
" Heh udik. Gila ya lo ngomong sendiri" sinis seorang siswi tiba-tiba
" Nggak kok kak" ucap Kia menunduk takut.
" Berani ngelawan ya lo" desis nya tajam mencengkram erat pipi Kia
" Sa-sakit kak" rintih Kia mencoba melepaskan cengkraman tangan di pipinya. Rasanya cukup menyakitkan. Belum tadi bekas bullyan waktu pagi masih terasa di pipinya. Sekarang?
" Sana pergi" usir siswi itu menghempaskan tangan nya kasar
Dengan segera,Kia melenggang pergi dari perpustakaan menuju kelas nya.
Sudah biasa ia diperlakukan begitu oleh para siswa sekolah nya. Jika dulu ia sering dibela dan dilindungi oleh Vina,sekarang tidak ada lagi malaikat berwujud sahabat itu. Bisa dikatakan sejak awal sekolah,Kia bergantung kepada Vina.
Tanpa sadar ia menjatuhkan sesuatu benda. Dan sampai pada saatnya seseorang membungkuk meraih benda tersebut.
"Kiara Queensha"
Oxford
Saat ini Kia sedang berada di taman yang biasa ia dan Vina datangi untuk berjualan bunga. Ah,lebih tepatnya hanya Kia yang berjualan,Vina hanya membantunya saja.
Jika biasanya disampingnya ada Vina yang sedang mengoceh tak jelas,sekarang tidak ada lagi.
Flashback on....
"Ki, masa gak ada yang mau beli sih. Gak asik ah. Mentang-mentang mereka punya duit. Liat aja,kalo duit mereka udah abis,mereka bakal ngerasain susah nya cari duit" oceh Vina duduk di samping Kia.
" Udah Vin,rejeki mah udah ada yang ngatur" ucap Kia menenangkan. Berbeda dengan Kia,justru Vina malah terlihat kesal. "Ih kamu itu ya. Aku juga tahu,rejeki itu udah ada yang ngatur,tapi kan kita wajib ikhtiar" gemas Vina mencubit pipi chubby Kia.
"Haishh ih sakit Vina" rengek Kia memegang pipi bekas cubitan Vina itu. Vina sampai dibuat tertawa olehnya.
" Maaf deh. Gimana kalo aku traktir makan eskrim?" tawar Vina menggoda. Pasalnya ia tahu,sahabatnya ini sangat suka dengan eskrim.
" Mau mau" antusias Kia. "Ayo kita beli" ajak Vina berdiri diikuti Kia.
" Hayok!"
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kedai eskrim.
" Gimana enak?" tanya Vina ketika pesanan eskrim mereka datang.
" Enuak buangetttt" ucap Kia tak jelas.
" Haha,Kia itu eskrim kamu belepotan kemana-mana" tawa Vina menggelegar menunjuk area mulut dan pipi Kia yang banyak eskrim.
Dengan senang hati Vina membersihkan comotan eskrim yang menempel di pipi Kia. " Duh kamu ini kayak anak kecil aja"gumamnya.
" Hehe pece Vina"cengir Kia melanjutkan melahap eskrim coklat nya.
"Eh ini hari ulang tahun mu kan Ki?'' Vina bertanya dengan shock.
" Iya. Kenapa emang?"balik tanya Kia polos.
" Aduh aduh. Kok bisa kelupaan ya. Udah dengerin aku ya"
" Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday. Happy birthday. Happy birthday to you"
" Maaf ya Kia,Vina gak punya uang buat beli kue ulang tahun buat kamu. Modal Vina buat Kia cuma doa. Doa Vina semoga kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi,diluaskan rasa sabar kamu,lebih semangat lagi. Vina janji bakal selalu ada di samping Kia. Meskipun nanti Kia di atas. Karena Vina yakin. Kia gak mungkin selalu dibawah,selalu dianggap rendah. Roda kehidupan itu berputar. Kia inget itu"
Itu moment terakhir ia bersama Vina. Waktu itu saat ia pulang ke panti,tempat tinggal Kia. Kia mendapat telepon bahwa Vina mengalami kecelakaan maut. Seketika dunia nya hancur. Baru saja ia berbincang dengan Vina. Sekarang?Vina sudah tiada.
Kalau bisa,ia menginginkan satu jam saja untuk kembali menghabiskan waktu bersama Vina,sahabatnya dunia akhirat.
" Kia?" tanya seorang wanita paruh baya
" Eh................
Aku saranin buat kalian yang punya lagu yang judul nya 'hurts so good' putar deh lagu nya. Ataupun yang gak punya,bisa denger di Joox atau Spotify biar feel nya dapet
KAMU SEDANG MEMBACA
Queensha- si permata hilang
أدب المراهقين[ Follow akun author! Tambahin ke perpus juga!] ____•____ " Kalian harus percaya, bahwa matirasa dalam kesepian itu nyata'' ____•____ Dia Queensha, gadis polos nan lugu yang harus berperang dengan kerasn...