✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨Suara benturan antara kaki kuda yang berlari kencang dengan tanah terdengar memenuhi sebuah tempat latihan berkuda. Seorang gadis tampak memacu kuda putih besar di sana. Rambut hitam kecoklatannya berkibar terkena angin.
Di sisi lain tempat itu, tepat di sebelah tempat peristirahatan. Terlihat tujuh orang yang menunggu gadis tersebut dengan setia. Tidak ada percakapan di antara mereka. Hanya suara kaki kuda gadis tersebut yang memenuhi udara.
Tidak lama kemudian, gadis tersebut membalikkan arah kudanya ke arah tempat tujuh orang tadi menunggu. Ia sudah cukup puas berkuda hari ini.
Melompat turun dari kuda besar tersebut, gadis itu maju dan mengelus kepala kuda tersebut sebagai tanda terimakasih dan perpisahan untuk hari ini. White -nama kuda tersebut- nampak sangat menikmati elusan dari tuannya. Sang gadis tersenyum lebar sebelum akhirnya membiarkan salah satu dari pekerja tempat itu membawa White kembali ke kandangnya.
"My lady, dua jam lagi anda sudah harus berada di Duchy." ucapan itu tertuju untuk sang gadis dari salah satu dari tujuh orang tadi.
"Thanks Ansell, aku akan langsung berangkat setelah bersiap." ucap gadis itu tersenyum singkat.
Selanjutnya, gadis tersebut berlalu dari tempat itu diikuti ketujuh orang tadi. Mereka berpisah saat gadis tersebut masuk ke dalam kamarnya. Dua gadis di antara tujuh orang tadi ikut masuk ke dalam kamar sang gadis. Sedangkan keempat orang selain Ansell berjaga di luar. Ansell sendiri pergi untuk mengerjakan pekerjaannya yang lain.
"Ah, apa dresscode hari ini?" tanya sang gadis pada kedua gadis yang ikut masuk bersamanya tadi.
"Bebas, my lady." ucap salah satu dari mereka.
Sang gadis nampak termenung sebentar. Sebelum akhirnya tersenyum kecil.
"Baiklah, thank you. Kalian bisa menunggu di luar. Aku akan segera bersiap." ucap sang gadis yang di angguki dengan patuh oleh dua gadis lainnya.
Setelah kedua gadis itu keluar, sang gadis segera menuju kamar mandinya untuk bersiap. Tidak perlu lama, hanya lima belas menit dan di tambah sepuluh menit untuk memilih pakaian dan merapikan penampilan.
Ia memilih menggunakan floral dress dengan panjang di bawah lutut dan flatshoes warna kulit sebagai pelengkap. Rambut panjangnya ia biarkan terurai begitu saja. Setelah merasa puas dengan penampilannya, ia keluar dari kamarnya dan di sambut dua orang gadis yang merupakan bawahannya.
Mereka berjalan bersama keluar dari tempat tinggal sang gadis. Keempat laki-laki yang merupakan pengawal sekaligus teman latihan sang gadis nampak sudah menunggu di samping mobil. Setelah sang gadis masuk ke dalam mobil. Baru mereka ber enam ikut masuk ke dalam mobil masing-masing.
Satu laki-laki dan satu perempuan naik ke dalam mobil yang sama dengan sang gadis. Sedangkan keempat orang lainnya menggunakan mobil yang lain.
Mobil yang mereka tumpangi berjalan membelah jalanan yang cukup sepi. Padahal hari ini sangat cerah dan merupakan akhir pekan. Mungkin orang-orang memilih untuk tetap di rumah ataupun jalan-jalan di taman sehingga jalan raya lumayan longgar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...