9.

2.1K 264 9
                                    

Budayakan vote dan comment yak ehek ·ᴗ·
Notif dari kalian adalah kebahagiaan bagi author. Selamat bermalam minggu readers๑>ᴗ<๑

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Jeonhaksaeng, ireumi mwoya?"

Ele menoleh saat siswa yang duduk di depannya bertanya. Kata Nari, ketiga idol di kelas mereka akan datang hari ini. Jadi Ele tidak lagi sendirian di deretan bangkunya. Dan orang yang bertanya padanya tadi adalah salah satu idol tersebut.

"Zelene Mackenzie. Kamu bisa memanggilku Ele seperti yang lain. By the way, aku bukan murid baru, aku murid pertukaran pelajar." jawab Ele dengan senyum ramahnya.

"Uwah, ternyata orang asing. Kukira kau orang Korea, wajahmu tidak terlihat seperti orang asing." seru siswa di depannya.

"Aku asli Korea, hanya saja pindah ke Inggris pada saat berusia empat tahun." jelas Ele. Siswa di depannya hanya ber-oh-ria mendengar penjelasan Ele.

"Aku Jeon Doyum, salam kenal." ucap siswa tadi.

Ele hanya tersenyum menanggapinya. Ia sudah tahu dua nama idol yang duduk di depannya. Jung Jinsung dan Jeon Doyum, mereka anggota boygroup 1The9. Ele tahu dari empat sekawan tentunya (Nari, Mirae, Sunji, dan Yoona). Sedangkan satu lagi yang duduk di belakangnya, Ele belum tahu dia siapa. Katanya sih maknae dari boygroup asuhan agensi besar.

*(Anggap saja Doyum, Jinsung, sama Hueningkai sekelas.)

"Loh, Elen?" Seorang siswa dengan tas yang tersampir di bahunya menatap Ele terkejut.

Ele yang mendengar nama panggilan tersebut pun ikut terkejut. Sudah sangat lama ia tidak mendengar panggilan itu. Orang-orang biasanya memanggilnya Ele, dan Elen hanya teman masa kecilnya lah yang memanggilnya begitu.

"Nugu?" tanya Ele pada siswa tersehut.

"Kai, Kai Kamal Huening. Your childhood friends, masa kamu tidak mengenaliku?" ucap siswa yang mengaku sebagai teman masa kecil Ele.

Ele sontak saja berdiri dari posisi duduknya. Yang benar saja? Kai? Teman masa kecilnya yang itu? Ele menatap wajah Kai dengan teliti. Ele berdecak kagum, bisa-bisanya teman masa kecilnya saat ia berkunjung ke China dulu ini sudah berubah menjadi sesosok remaja yang sangat tampan dan tinggi.

"Heol, Kai?" Ucap Ele tidak percaya.

Kai memeluk Ele erat, tidak peduli dengan tatapan teman-teman sekelasnya yang menatap mereka penasaran. Begitu pula dengan empat sekawan yang menatap Ele dengan pandangan ingin tahu. Mereka harus meminta penjelasan pada Ele nanti.

"Kau benar Kai yang aku kenal? Kenapa sekarang kau jadi tinggi sekali heh?" celetuk Ele saat Kai sudah melepaskan pelukannya.

Kai tertawa kecil dan mengusap pelan rambut Ele. Teman masa kecilnya ini terlihat semakin cantik. Yah, sejak kecil Ele memang sudah good looking sih. Kai juga heran kenapa ia bisa langsung mengenali Ele walaupun sudah lama tidak bertemu. Mungkin karena daya ingat Kai yang tinggi atau mungkin juga karena garis wajah Ele yang tidak terlalu berubah?

"Aku kan rajin olahraga, makanya tinggi. Tidak seperti kau, tidak tumbuh tinggi juga." ucap Kai.

"Wah, sudah lama tidak bertemu membuatmu suka mengejek ya. Aku itu tumbuh tinggi juga tahu. Kau saja yang mengambil jatah tingginya berlebihan." kesal Ele.

Kai terkekeh, memang paling menyenangkan kalau menggoda Ele. Kebiasaannya sejak kecil, kalau bertemu Ele. Ya pasti saling mengejek.

Kai dan Ele saling mengenal saat Ele melakukan kunjungan ke China saat ia berusia delapan tahun. Mereka tidak sengaja bertemu di taman bermain dan menjadi akrab. Sejak itu, Ele sering bolak-balik ke China hanya untuk bermain bersama Kai. Pernah juga Kai yang berkunjung ke Inggris. Namun saat berusia dua belas tahun, mereka tidak pernah lagi bertemu satu sama lain.

THE TALE OF ELE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang