21.

1.3K 205 5
                                    

Halo, maap baru up, alasannya baca aja di #authornote chapter 23 wkwk...

Kalau kalian lupa jalan ceritanya, baca aja lagi dari awal wkwk ... canda...

Jangan lupa votment nya ya kawan ;)

-
-
-

Suara jepretan kamera terdengar mengiringi langkah Ele keluar dari bandar udara Gimpo, Korea Selatan pagi ini. Menebar senyum manisnya, Ele menatap ke arah deretan kamera tersebut. Sesekali ia memberikan lambaian tangan sebagai pose pelengkap.

Lambaian tangan Hyun Jin di samping sebuah mobil van hitam berhasil menyedot penuh atensi Ele. Ia ikut melambaikan tangannya dan memeluk erat kakaknya setibanya di samping mobil. Para pemburu berita itu tentu tidak tinggal diam menyaksikan moment tersebut.

Hubungan darah kedua saudara kembar itu telah di ketahui publik dua minggu lalu. Berawal dari skandal yang muncul akibat kebersamaan mereka saat makan malam di salah satu restoran saat mereka bertemu di Amerika. Lalu oleh pihak kerajaan tentu langsung di sangkal. Dibeberkanlah kebenaran mengenai hubungan keduanya beserta bukti valid berupa test DNA.

Sebenarnya tidak perlu serepot itu sih. Tapi lebih baik sekalian saja diberi bukti paling valid sehingga tidak akan menjadi masalah berkepanjangan kedepannya.

Masalah kedua orang tua kandung mereka? Entahlah, Ele juga tidak tahu. Mungkin shock mendengar beritanya. Ele tidak peduli sih. Toh mereka tidak pernah saling bertemu, jadi Ele rasa ia masih aman.

Mungkin Hyun Jin yang menjadi sasaran mereka. Tapi sungguh di sayangkan, semenjak berita tersebut muncul. Hyun Jin sedang sibuk-sibuknya bekerja dan harus keluar kota bahkan luar negeri. Sehingga mungkin hal itu menambah tingkat stress dua manusia sampah itu di rumah. Yang pasti sih Ele tidak peduli.

Hyun Jin menjemputnya di bandara juga hanya karena ia sedang ada pekerjaan di daerah dekat bandara. Tadinya Kai yang akan menjemput Ele, tapi tidak jadi karena di paksa Hyun Jin. Katanya sekalian saja mumpung ia berada di dekat situ. Kai sih mengalah saja, toh waktu Ele di Korea masih cukup banyak. Dan intensitas pertemuan mereka masih bisa di rencanakan lagi.

"Bagaimana rasanya kembali setelah sekian lama?" tanya Hyun Jin sesaat setelah mobil yang di tumpanginya berjalan. Di susul dua mobil milik E-Knight dan penjaga kiriman pemerintah Korea di belakang mereka. Iring-iringan mobil polisi juga menyertai mereka.

"Biasa saja." Ucap Ele singkat. Ia masih mengantuk, jadi ia langsung memutuskan tidur selama perjalanan.

Ele datang ke Korea Selatan sebagai perwakilan kerja sama antara pemerintah Korea Selatan dengan Kerajaan Inggris. Hal tersebut cukup menjelaskan mengenai iring-iringan banyaknya mobil polisi dan utusan pemerintah yang menyertainya.

Tanpa jeda istirahat terlebih dahulu. Ele akan langsung mengunjungi Blue House atau tempat presiden Korea Selatan memerintah untuk mengurus kerja samanya begitu ia tiba di Korea. Capek sih, tapi mau bagaimana lagi? Kegiatan kenegaraan kan tidak bisa di tunda.

Ele bahkan hanya sempat berganti baju di toilet bandara tanpa sempat sarapan. Semoga saja ada jamuan sarapan atau setidaknya makan siang pada kegiatan nanti. Ele kelaparan, sungguh. Ia belum sempat makan sepanjang perjalanan. Hanya snack sebagai penganjal rasa lapar.

Saking sibuknya Ele, ia jadi lebih memilih tidur di sepanjang perjalanan daripada mengisi perutnya. Kata Ele, toh rasa lapar masih bisa di tahan. Tapi rasa kantuk itu tidak bisa di tahan. Apalagi dalam kegiatan sepenting nanti, ia harus sadar sepenuhnya agar tidak mengacaukan acara.

*

Dua jam lebih pertemuan negara benar-benar membuat Ele bosan setengah mati. Pembahasan kerja sama dan kepentingan negara hanya memerlukan waktu sebentar sebenarnya. Namun basa-basi yang di lakukanlah yang membuat pertemuan ini memakan waktu yang cukup lama.

THE TALE OF ELE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang