29.

2K 203 15
                                    

-
-
-

Kerlap-kerlip bintang di langit malam ini sungguh indah. Sayang untuk di lewatkan begitu saja.

Ele sendiri merupakan seseorang yang menyukai langit malam. Suasana tenang dan kedamaian yang di dapatkannya pada malam membuatnya terbuai. Apapun masalah yang menimpa Ele, semua seakan lenyap begitu saja kala ia menatap langit malam.

Cahaya bulan seakan membelainya ke dalam pelukan hangat. Kerlipan bintang seperti cahaya yang menyinari setiap langkahnya. Gelapnya malam terasa lebih indah dengan segala pernak-pernik di dalamnya.

Saking sukanya Ele menatap bintang. Ia sampai punya teropong bintang yang cukup canggih di balkon kamarnya. Walaupun Ele tidak terlalu mengerti mengenai benda langit dan perbintangan. Namun setidaknya ia tahu pasti bahwa bulan dan bintang membawa ketenangan pada jiwanya.

Ele menghela napasnya dalam-dalam. Angin malam tidak baik untuk tubuhnya, ia tahu hal itu. Tapi sebagai penyuka malam, Ele seringkali menghiraukan hal tersebut. Sampai-sampai Ansell seringkali mengomelinya karena hal itu.

Dulu, masih ada Anna yang ikut mengomelinya. Dibandingkan dengan Ansell, kemarahan Anna lebih menyeramkan. Ele kecil selalu berlindung di balik selimut saat Anna mulai mengomel.

Dan saat Anna melihat tubuh Ele yang sepenuhnya terkubur dalam selimut. Ia akan berhenti mengomel dan mendengus kasar. Ia kemudian mengelus surai hitam kecoklatan milik Ele hingga gadis itu terlelap.

Semarah apapun Anna, ia tidak akan tega ketika melihat eskpresi takut-takut Ele. Bagaimanapun ia tahu masa lalu yang telah Ele lalui. Ia tidak setega itu untuk membuat trauma Ele semakin parah.

Karena itulah Anna lebih sering memilih mendiamkan Ele sampai Ele yang merengek sendiri membujuk Anna agar tidak marah. Tentu saja pada akhirnya gadis itu yang akan selalu menang. Dengan wajah secantik dan seimut itu di sertai tatapan memelasnya yang khas. Tidak ada yang bisa mengalahkan pesona gadis kecil itu.

Ah Ele jadi merindukan Anna. Sudah sangat lama ia tidak bertemu pengasuhnya itu. Anna pasti sudah bahagia bersama keluarga kecilnya kan? Ia pasti sudah punya anak-anak yang menggemaskan.

Tidak seperti Ansell yang masih saja betah sendiri di usianya yang kian menua. Tapi Ele bersyukur, setidaknya Ansell selalu ada di dekatnya. Walaupun terkesan egois karena tidak memikirkan kebahagiaan Ansell. Namun Ele sendiri tidak yakin ia akan bisa bertahan tanpa ada Ansell di sisinya. Setelah Anna pergi, hanya Ansell yang menjadi satu-satunya sandaran terbaiknya.

Prince William, Prince Felix, maupun Kai tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Ansell di hatinya. Laki-laki paruh baya itu sudah seperti ayah, kakek, paman, dan sahabat terbaik untuknya. Walaupun Ansell secara teknik bekerja untuk Ratu dan selalu membuat laporan mengenai Ele pada pihak kerajaan. Namun Ansell tentu tidak melaporkan semuanya. Ia tetap menghargai Ele sebagai pemilik privasi yang ia laporkan.

Ngomong-ngomong, Ele jadi flashback masa hidupnya selama ini. Dimulai dari setelah ia lahir kedunia ini. Diskriminasi ekstrim yang dilakukan keluarga kandungnya. Sampai akhirnya ia di buang, di anggap sudah meninggal.

Lalu di temukan oleh pihak kerajaan Inggris. Diangkat mengjadi bagian dari keluarga nomor satu di negara tersebut. Di limpahi kasih sayang yang selama ini belum pernah ia dapatkan.

Mereka yang selalu ada di sampingnya. Menemaninya di masa-masa tersulit hidupnya. Perlahan menyembuhkan traumanya. Memberinya fasilitas terbaik untuk semua hal. Membiarkannya melakukan hal yang disukainya. Membebaskannya menentukan pilihan untuknya dengan tetap mengawasi dan menjaganya.

Hingga kemudian ia kembali ke tanah kelahirannya. Bertemu kembali dengan kakaknya, menemukan teman-teman baru yang memberi warna baru dalam hidupnya yang kelabu. Menbiarkan keluarga kandungnya menerima karma atas apa yang mereka lakukan padanya.

THE TALE OF ELE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang