-
-
-Entah apa yang terjadi. Tahu-tahu Ele sudah berada di salah satu restoran di London untuk menemui Hyun Jin.
Dan di sinilah Ele sekarang, duduk dengan tenang sambil makan sushi di hadapan kakak kembarnya. Hanya mereka berdua, para bawahan Ele menunggu di ruang luar. Tentunya dengan paksaan Ele. Kalau tidak, mana mau mereka meninggalkan Ele di dalam sendirian.
"Eottae? Masisseo?" Tanya Hyun Jin yang melihat Ele makan dalam diam.
"Eum, masisseo." jawab Ele lirih.
Hyun Jin tersenyum lebar. Ia senang bisa menghabiskan waktu dengan adiknya. Setelah tiga hari yang lalu Ele meninggalkannya sendirian di Thames River.
Siapa yang sangka, mereka kembali bertemu di sebuah acara yang sama. Hingga akhirnya Hyun Jin mencoba mengajak Ele untuk makan bersama. Untunglah Ele menerimanya tanpa harus di bujuk berkali-kali terlebih dahulu.
Ele juga tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Secara refleks Ele mengangguk mengiyakan ajakan makan malam bersama Hyun Jin. Karena sudah terlanjur, ya sudahlah Ele ikut saja. Toh tidak ada ruginya juga.
Selesai dengan main course, mereka melanjutkan dengan dessert sembari mengobrol kecil. Lebih tepatnya Hyun Jin yang sedang berusaha mengajak Ele mengobrol santai. Ia tidak akan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Pokoknya Hyun Jin harus bisa kembali akur dengan Ele.
"Hyo-... Ele, kamu tidak mau ikut Oppa kembali ke Korea?" tanya Hyun Jin.
Ele meletakkan cangkir teh hijaunya ke meja perlahan. Ia memusatkan atensinya ke Hyun Jin sepenuhnya. Hyun Jin yang di tatap lekat seperti itupun hanya bisa tersenyum canggung.
"Tidak, rumahku di sini." jawab Ele singkat.
"Kenapa? Eomma Appa pasti akan senang melihatmu kembali ke rumah." ucap Hyun Jin sendu.
Ele mendengus kecil, yang tentunya tidak di sadari Hyun Jin. Senang melihatnya kembali? Ele sungguh ingin mengumpat mendengar hal tersebut.
"Oppa, rumahku sekarang di London, bukan di Seoul." ucap Ele.
"Tapi-" belum sempat mengucapkan apa yang dipikirannya, ucapan Hyun Jin sudah terlebih dahulu di sela oleh Ele.
"Oppa, aku memang sudah memaafkan Oppa. Itupun karena Oppa tidak tahu mengenai kebenarannya. Tapi untuk ikut kembali pulang, maaf aku tidak bisa. Di sana sudah bukan lagi rumahku. Di sinilah tempatku sekarang." ucap Ele.
"Kebenaran apa? Dari empat tahun lalu kau hanya membicarakan tentang ketidaktahuanku. Tapi kamu juga tidak pernah memberitahukannya kepadaku. Aku harus bagaimana?" Netra Hyun Jin berkaca-kaca. Ia sungguh lemah tatkala menghadapi persoalan mengenai Ele, apapun itu. Jika menyangkut Ele, hatinya akan melemah.
Ele menatap sendu ke arah Hyun Jin. Ia ingin memberitahu semua kebenarannya, tapi ia tidak bisa. Lebih tepatnya ia tidak mampu melihat Hyun Jin bersedih saat tahu kebenarannya. Bagaimanapun mereka anak kembar, apa yang di rasakan salah satu dari mereka pasti akan dirasakan juga oleh yang lain. Apalagi Ele yang memiliki kepekaan di atas rata-rata jika menyangkut Hyun Jin.
"Aku... tidak bisa memberitahu Oppa." seru Ele lirih.
"Ele, aku harus bagaimana? Kau tidak mau memberitahuku. Lalu aku harus bagaimana?" Hyun Jin berseru frustasi. Ia sungguh bingung.
"Oppa tidak perlu tahu sekarang. Suatu saat kebenaran pasti akan terungkap. Untuk saat ini Oppa hanya perlu tahu jika aku bukan lagi bagian dari keluarga Shin." ucap Ele mencoba tersenyum menenangkan Hyun Jin.
"Maksudmu? Kau itu adikku Ele, adik kembarku. Bagaimana mungkin kau bukan lagi bagian dari keluargaku." seru Hyun Jin.
"Aku memang adik Oppa. Tapi aku bukan keluarga Shin. Aku yang sekarang hanyalah Zelene Renata Mackenzie. Seorang lady of Cambridge dan juga adik Oppa. Jika Oppa masih menginginkanku menjadi adik Oppa." Ucap Ele.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...