✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Ini hari Minggu, dan seharusnya Ele berada di penthousenya sembari bersantai ria. Namun kenyataannya, Ele sedari pagi sudah berada di luar. Kai mengajaknya untuk sarapan di salah satu restaurant yang menyajikan japanese food terbaik menurut Kai. Ele yang memang sedang ingin makan japanese food pun menyetujuinya.
Namun hingga kini Kai belum juga datang ke tempat janjian mereka. Ele masih di dalam mobil bersama Emily menunggu Kai datang. Mereka akan berangkat ke restaurant memakai mobil Ele. Kai menyuruh Ele menunggunya di pinggir jalan.
Sudah tiga puluh menit berlalu, namun Kai belum juga muncul. Jika saja Kai bukanlah teman dekatnya, masa sudah dipastikan Ele akan langsung membatalkan janjinya sekarang juga. Ele paling tidak suka menunggu. Ia selalu tepat waktu dan terbiasa dengan jadwal yang teratur.
Akhirnya, lima menit kemudian Kai sampai juga. Emily membukakan pintu untuk Kai. Ele yang masih dalam mode santai sambil membaca buku pun menatap Kai tajam.
"Jugullae?" Mendapati kata tersebut sebagai sapaan, Kai hanya bisa nyengir.
"Mian, tadi ada beberapa kendala dengan manager hyung." ucap Kai disertai senyum cerahnya.
"Ah, aku juga mengajak memberku yang lain. Tidak apa-apa kan?" ucapan Kai membuat Ele menyadari keberadaan beberapa orang yang berdiri di belakang Kai.
"Eung, come in!" seru Ele.
Kai dan keempat orang asing itu kemudian masuk ke dalam mobil Ele. Untunglah Esme tidak jadi ikut karena harus mengurus keperluan mingguan Ele. Jadi mobilnya masih terasa agak longgar. Yah walaupun sebenarnya masih muat sih kalau Esme juga ikut. Tapi pasti akan terasa lebih sempit.
Ele jarang naik mobil dengan orang banyak. Waktu di London pun, dapat dihitung dengan jari ia bepergian dengan mobil yang sama bersama keluarga kerajaan yang lain. Mereka memiliki mobil masing-masing. Dan Ele biasanya hanya bersama Esme dan Emily, atau salah satu pengawal perempuan dan satu pengawal laki-laki. Itupun hanya pengawal perempuan yang ikut duduk di belakang bersamanya.
Dan kali ini, Emily duduk di samping supir. Sedangkan Ele di belakang bersama para member TXT. Ele baru tahu nama group Kai kemarin. Itupun Kai juga yang memberitahunya. Jika tidak, mungkin sampai sekarang Ele tetap tidak akan tahu.
"Hi , I'm the oldest, Choi Yeonjun." Satu per satu member TXT memperkenalkan diri.
"I'm the leader, Choi Soobin."
"I'm Kang Taehyun."
"I'm Choi Beomgyu."
Ele memusatkan atensinya pada satu persatu member. Ia juga ikut memperkenalkan diri.
"I'm Zelene Mackenzie. Call me Ele. Nice to meet you guys." Ele tersenyum ramah.
Setelah perkenalan tentu saja dilanjutkan dengan obrolan ringan. Tidak mungkin kan Ele hanya diam saat mereka berinisiatif mencairkan suasana. Toh tidak ada ruginya mengenal orang lain.
Lima belas menit perjalanan mereka sampai di restaurant jepang yang di rekomendasikan Kai. Ele yang baru pertama kali ke restaurant ini dibuat terpana dengan desain interiornya yang indah. Sungguh memiliki nilai estetika yang tinggi.
"Ele mau makan apa?" tanya Taehyun.
"Aku Udon saja Oppa." ucap Ele.
Tadi di mobil mereka menyuruh Ele memanggil mereka dengan nyaman. Dikarenakan Ele tidak mungkin memanggil mereka langsung dengan nama. Jadilah Ele memanggil mereka dengan sebutan Oppa. Kai sempat protes kenapa ia tidak dipanggil Oppa juga. Tapi Ele dengan wajah nyinyirnya mengatakan kalau mereka hanya berbeda beberapa bulan. Dan lagi Kai tidak pantas dihormati. Rasanya aneh memanggil Kai dengan sebutan Oppa. Apalagi mereka sering saling menistakan diri masing-masing. Akan sangat aneh kalau tiba-tiba memanggil dengan panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...