Hai... author maksa adek sepupu tetring 1 menit cuma buat update ini... makanya jangan lupa vote dan comment banyak-banyak ya ^^
-
-
-"Gwenchanha?" Ele memberikan secangkir coklat hangat pada Hyun Jin dan duduk di sebelahnya.
Hyun Jin mengangguk singkat menjawab pertanyaan Ele. Dengan perlahan ia menyesap coklat hangat yang Ele berikan tadi. Senyum kecil terbit di wajahnya.
Ele ikut tersenyum melihat reaksi Hyun Jin. Tadinya Ele kira Hyun Jin memerlukan waktu yang lebih lama untuk menenangkan diri. Ternyata hanya tidak sampai dua hari Hyun Jin sudah mau menemuinya. Bahkan tanpa Ele minta terlebih dahulu.
Ele sempat terkejut saat mendapati Hyun Jin mendatangi tempat tinggalnya. Begitu Ele membuka pintu, Hyun Jin langsung memeluk Ele erat. Tentu saja dibalas pelukan hangat juga oleh Ele.
"Jinjja?" Tanya Ele lagi, masih merasa kurang yakin.
"Eung, wanjeon !" Ucap Hyun Jin tersenyum hangat.
Ele mendesah lega, sepertinya Hyun Jin memang sudah baik-baik saja. Tapi tetap saja Ele masih khawatir. Mendapatkan serangan mental seperti kemarin itu pasti berat bagi Hyun Jin. Kalau Ele sih sudah biasa saja. Perasaannya pada manusia sampah seperti mereka sudah mati sejak lama. Jadi tidak perlu ada yang di khawatirkan mengenai dirinya sendiri.
"Neoneun?" Tanya Hyun Jin balik. Menurut Hyun Jin, sekuat-kuatnya Ele, pasti adiknya itu juga terguncang. Apalagi kelakuan kedua orang tua mereka benar-benar di luar akal sehat manusia. Bisa-bisanya sikap mereka seperti itu pada darah daging mereka sendiri.
"I'm super duper alright!" Ucap Ele sembari tertawa kecil. Hal kemarin sama sekali tidak mempengaruhinya.
"Syukurlah." Ucap Hyun Jin lega.
Lihatlah, akhirnya dua kakak adik itu bisa berlaku sebagaimana seharusnya. Akhirnya keduanya bisa duduk berdampingan tanpa ada yang perlu di rahasiakan lagi. Ele benar-benar lega, ia kembali mendapatkan kembarannya.
"Kau akan diam saja?" Tanya Hyun Jin.
"Hm?" Ele masih mencerna maksud ucapan Hyun Jin. Setelah mengerti apa maksudnya, ia tersenyum kecil.
"Apa yang sudah berlalu biarlah berlalu. Lagipula itu sudah lama." Ucap Ele.
"Kau tidak membenci mereka? Kau tidak mau melaporkan mereka? Bagaimanapun juga mereka sudah keterlaluan." Ucap Hyun Jin menganga tidak percaya dengan respon Ele tadi.
Ele terkekeh pelan melihat Hyun Jin yang terlihat emosi. Persis seperti Prince William saat pertama kali mengetahui masa lalu Ele sebelum menjadi adik angkatnya.
"Kalau aku mau melaporkannya, sudah dari dulu aku lakukan. Kalau sekarang baru lapor, masa laporannya sudah habis. Toh kejadiannya sudah lebih dari dari satu dekade yang lalu. Aku sudah tidak ada hubungannya juga dengan mereka. Semua sudah berlalu. Toh mereka juga sudah mendapatkan ganjarannya. Kudengar bisnis mereka gulung tikar dan internal keluarga berantakan. Serangan mental dari berbagai tingkat masyarakat juga sudah cukup menjatuhkan mereka." Ucap Ele.
Hyun Jin tersenyum sendu menatap Ele. Sejahat itu perlakuan orang tua mereka pada Ele. Dan Ele tidak mengambil tindakan lebih lanjut. Sungguh, ia tidak tau terbuat dari apa hati Ele bisa seperti ini.
"Jangan memandangku begitu. Aku tidak sebaik yang Oppa kira. Aku bahkan menghancurkan mereka lewat sekitar mereka. Bukankah lebih jahat melawan musuh tanpa menyentuh?" Ucap Ele tersenyum merespon ekspresi Hyun Jin.
"Bukan salahmu, salah mereka sendiri yang memulai. Karma itu berlaku, jadi sudah sewajarnya mereka menghadapi hal semacam itu." Ucap Hyun Jin mengelus rambut Ele. Ia tersenyum merasakan lembutnya rambut Ele di telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...