8.

2.1K 250 11
                                    

SAHURRR SAHURRR .... Eh udah hampir imsak deng :p

Wkwk sekali-kali up sambil bangunin orang sahur.

Happy reading yeorubun~ vote and comment nya jangan lupa😉

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

"Lady Zelene, Prince Felix, it is a great honor for me to meet you here." seorang laki-laki paruh baya menghampiri Ele dan Felix yang sedang menjelajah salah satu pusat perbelanjaan di Gangnam.

Tentu saja mereka didampingi Es dan Em beberapa langkah di belakang mereka. Tidak lupa pengawal bayangan Felix yang menyamar. Walaupun awalnya para pengawal Felix mau mengawal dari dekat. Tapi tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Felix dan Ele.

Mereka berdua berjalan bersama saja sudah sangat menarik perhatian. Apalagi dengan di dampingi para pengawal yang lumayan banyak itu. Cukup Es dan Em di belakang mereka yang juga membuat mereka lebih menarik perhatian para pengunjung pusat perbelanjaan yang mereka kunjungi.

"Excuse me, who are you?" tanya Ele yang memang tidak tahu laki-laki paruh baya yang menyapanya. Beliau bahkan sempat membungkuk hormat pada Ele dan Felix.

"Black, Louis Black, lady. Duta besar Inggris di Korea Selatan." ucap laki-laki paruh baya tersebut memperkenalkan diri.

"Ah, glad to meet you Mr. Black." ucap Ele ramah.

"Saya mendengar kalau Lady Zelene berada di Korea Selatan untuk pertukaran pelajar. Maafkan saya yang belum sempat berkunjung menyapa anda, lady." ucap Mr. Black.

"Tidak apa-apa Mr. Black. Lagipula saya di sini bukan untuk kunjungan resmi. Jadi tidak masalah." ucap Ele masih dengan senyum ramahnya.

"Terimakasih atas kebesaran hati anda, lady. Lain waktu saya pasti akan mengunjungi anda." ucap Mr. Black.

"Datanglah kapanpun Mr. Black. Saya akan menyambut anda dengan senang hati." ucap Ele.

Mr. Black kemudian menyapa Felix dan mulai berbicara mengenai pekerjaan. Sepertinya mereka berdua ada sebuah project bersama. Ele hanya memperhatikan sambil sesekali menjawab ketika ditanya. Selebihnya ia hanya diam sembari tersenyum.

Tidak lama kemudian Mr. Black berpamitan pada mereka untuk melanjutkan pekerjaannya. Ele dan Felix tentu saja mempersilahkan beliau pergi dengan senang hati. Kedua sahabat itu kemudian melanjutkan kegiatan awal mereka menjelajah pusat perbelanjaan.

Felix tadi berkata ingin mentraktir Ele makan malam di restaurant mewah di Gangnam. Tapi langsung di tolak Ele. Ele lebih memilih untuk makan malam di restaurant di sebuah pusat perbelanjaan. Ele berkata ia juga ingin merasakan bersikap seperti remaja pada umumnya.

Tadinya Ele ingin mengajak Felix ke Myeongdong atau ke pusat street food terdekat. Tapi di larang oleh Es dan Em dengan dalih belum izin ke Ansell. Walaupun Es dan Em yang menangani Ele di Korea Selatan. Tapi mengenai perizinan tentu saja harus melalui Ansell terlebih dahulu kemudian di sampaikan ke Prince William ataupun Queen Elizabeth. Ribet kan, ribet lah masa enggak.

Setelah makan malam, Ele mengajak Felix untuk berkeliling pusat perbelanjaan. Sekalian melihat-lihat apakah ada sesuatu yang menarik perhatian untuk dibeli. Kan rasanya percuma datang ke pusat perbelanjaan hanya untuk makan.

Dan Ele sudah mendapatkan dua bag berisi satu set perhiasan merek Tiffany and Co. dan sebuah jaket hitam karya designer merek Channel. Itu semua yang membayar tentu saja Felix. Walaupun sudah Ele tolak, tapi kata Felix sekali-kali memanjakan sahabatnya itu tidak apa-apa. Lagipula kecil kemungkinan mereka bisa bertemu kembali selama Ele di Korea Selatan. Ele sih pada akhirnya senang-senang saja di traktir. Lumayan, menghemat jatah pengeluarannya.

THE TALE OF ELE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang