✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
"ELE !" Sebuah teriakan menyambut Ele saat ia baru keluar dari mobil di depan sekolah.
Ele melambaikan tangan membalas sapaan teman-teman sekelasnya yang rupanya juga baru sampai sama sepertinya. Seminggu lebih bersekolah di Hanlim membuat Ele menjadi akrab dengan empat sekawan yang pernah menemaninya makan di kantin waktu hari pertamanya di Hanlim dulu.
Ele juga sudah tahu jika ternyata kekosongan bangku-bangku di deretan tempat duduknya saat ini di kelas itu merupakan bangku para idol. Kata teman-teman sekelasnya sih para idol itu lumayan sibuk untuk saat ini jadi mereka jarang ke sekolah. Tapi biasanya mereka tetap pergi ke sekolah walaupun pulang lebih awal. Namun selama Ele bersekolah di sini, ia belum pernah sekalipun bertemu orang-orang yang katanya idol itu.
"Have a nice day, lady." ucap Esme dan Emily mengiring kepergian Ele ke sekolah seperti biasanya. Yang hanya dibalas senyuman dan lambaian tangan dari Ele.
Ele menghampiri teman-teman sekelasnya yang sudah menunggunya di depan gerbang. Mereka masuk ke sekolah bersama-sama. Selalu seperti itu setiap harinya. Entah bagaimana mereka selalu bisa bersamaan sampai di sekolah, jadi lah selalu bersama saat masuk ke dalam.
Sebagaimana biasanya, perjalanan mereka diiringi dengan candaan. Sesekali mereka juga bergosip tentang anak lain. Walaupun Ele sendiri hanya menanggapi dengan senyuman dan tidak ikut menyahuti. Eits, jangan salah. Tittlenya saja ia seorang lady. Namun saat bersama orang terdekatnya, Ele juga bisa bergosip. Membicarakan orang lain yang menurutnya merasa cocok untuk dibicarakan. Dan biasanya Ele melakukan hal tersebut bersama sahabatnya, Felix, Prince of Denmark.
Pangeran tampan dari negeri seberang itu merupakan salah satu sahabat terdekat Ele dari kalangan darah biru atau bangsawan. Persahabatan mereka bermula saat kunjungan pertama Ele ke Denmark untuk berlibur. Kemudian mereka sering bertemu baik saat kunjungan Ele ke Denmark maupun Prince Felix ke Inggris.
Saat ini pun, walaupun berjauhan, mereka tetap saling berkomunikasi melalui media digital. Mereka juga rutin saling ber video call untuk sekedar bercanda. Selain keluarga kerajaan Inggris, Prince Felix merupakan salah satu orang kepercayaan Ele yang bisa ia jadikan tempat curhat. Prince Felix juga merupakan salah satu orang yang selalu ada untuk menghibur Ele dikala Ele berada di titik terendahnya dulu.
"Seperti biasanya, kedua orang itu selalu menjadi pusat perhatian." ucap Sunji sembari netranya mengarah ke arah depan sana.
Ele dan yang lain pun juga ikut melihat ke arah yang dilihat Sunji. Ele tertegun saat melihat sosok Hyun Jin bersama seorang siswi yang bergelayut manja di lengannya. Mungkinkah itu pacar Hyun Jin?
"Nugu?" tanya Ele, lebih tepatnya mengarah pada sosok perempuan di samping saudara kembarnya itu.
"Shin Hyun Jin dan Shin Hyo Rin, kakak adik Ulzzang paling terkenal di sekolah ini." ucap Nari mewakili temannya yang lain menjawab.
Ele mengernyitkan dahinya bingung. Kakak adik? Sejak kapan mereka punya saudara lagi? Ele benar-benar tidak tahu mengenai hal itu. Setahu Ele, Hyun Jin menjadi anak tunggal setelah ia di tinggalkan di Inggris dulu.
"Kakak adik? Kandung?" tanya Ele kembali untuk memastikan.
"Eung, yah mereka tidak terlihat seperti kakak adik sih karena lebih cocok dipanggil couple. Tapi memang itu kenyataannya. Perbedaan usia mereka hanya satu tahun, jadi tidak terlalu terlihat." ucap Mirae.
"Pasangan Shin siblings ini yang paling terkenal di sini. Apalagi Shin Hyun Jin yang notabenenya seorang model dengan followers instagram lebih dari dua juta." sahut Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...