-
-
-"Oppa!"
Pelukan tiba-tiba yang di terimanya membuat laki-laki itu terkejut. Untung saja suara yang menyertai pelukan tersebur familiar di telinganya. Sehingga ia bisa bersikap biasa saja. Tidak marah, apalagi sampai memukul pelaku.
"Ele-ya annyeong !" Seru Jimin, laki-laki yang mendapat back hug tiba-tiba dari Ele.
"Mian, kamjak neollaseo?" Ucap Ele lirih, ia meringis merasa bersalah. Padahal ia sendiri yang jahil, tapi ia juga yang merasa bersalah.
"Ani, gwenchanha." Balas Jimin tersenyum menatap kepala Ele di sampingnya.
Ele tersenyum semakin lebar, Ele semakin memeluk leher Jimin erat. Kepalanya ia letakkan di pundak Jimin. Dan Jimin hanya bisa terkekeh mendapati tingkah manja Ele. Jarang-jarang Ele menunjukkannya pada orang-orang sekitarnya. Hanya terkadang saat moodnya sangat bagus saja.
"Mwohae?" Tanya Ele menjulurkan kepalanya menatap tab yang Jimin mainkan sedari tadi sehingga tidak menyadari kedatangannya.
Padahal Ele sampai beberapa kali mengetuk pintu dan bersuara meminta ijin untuk masuk. Tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam. Jadilah Ele langsung menerobos masuk.
"Geunyang," Ucap Jimin.
"Mwoya..." Ele mendengus kesal mendengar tanggapan Jimin.
Jimin tertawa kecil melihat Ele yang cemberut kesal. Kalau sedang dalam mode manjanya seperti ini, Ele terlihat sangat menggemaskan. Jauh dari kesan anggun nan berkelas sebagaimana biasanya.
Melepaskan pelukannya, Ele beralih duduk di samping Jimin. Mereka sedang berada di kamar Jimin di dorm Bangtan. Ele sengaja mendatangi dorm secara langsung daripada bertemu di luar. Padahal niat awal Ele ke dorm itu untuk bertemu Suga atau setidaknya Namjoon. Tapi dua orang itu tidak nampak di manapun. Bahkan di kamar maupun ruangan pribadi mereka ( kaya studio khusus mereka gitu lho, yang biasa buat live di vlive gitu).
"Geunde Oppa," Seru Ele.
"Eum?" Jimin memusatkan atensinya sepenuhnya ke Ele mendengar seruan Ele.
"Oppa deulleun eodiya?" Tanya Ele, pasalnya ia tidak melihat siapapun saat bekeliling dorm hingga membuka satu persatu ruangan yang ada untuk menemukan para penghuninya.
"Ah... , Namjoon Hyung sedang ke agensi, Hoseok Hyung dan Jin Hyung sedang pergi keluar ke Supermarket, Taehyung dan Jungkook keluar main, Yoongi Hyung sedang tidur." Ucap Jimin.
Ele mengernyitkan dahinya bingung. Yoongi tidur? Tapi ia tidak menemukan Yoongi di dorm tuh.
"Geunde, aku tidak bertemu Yoongi Oppa tuh. Padahal aku sudah berkeliling dorm sampai dua kali." Ucap Ele.
Kini giliran Jimin yang mengernyit bingung. Setahunya Yoongi bilang mau tidur seharian tadi saat diajak keluar oleh Jin. Masa tidak ada sih.
Jimin akhirnya mengajak Ele keluar untuk memeriksa Yoongi berada di dorm atau keluar tanpa sepengetahuannya. Ele hanya bisa mengekori Jimin yang mencari Yoongi.
Mereka menelusuri satu persatu ruangan yang biasanya di gunakan Yoongi untuk tidur. Namun mereka tidak juga menemukan Yoongi.
"Look, we don't find him." Keluh Ele.
Kakinya sudah sangat lelah. Jadilah saat melewati sebuah sofa panjang, langsung saja Ele merebahkan tubuhnya di sana. Tapi belum sempat Ele berleha-leha, ia dibuat memekik saat merasakan tubuh manusia di bawahnya.
Ele memelototkan matanya saat melihat kepala Yoongi yang tersembul di balik bantal sofa. Seluruh badannya tertutupi selimut tebal yang terlihat rapi seperti terlipat. Kalau di lihat sekilas tidak akan terlihat ada orang yang menempati sofa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TALE OF ELE [END]
FanfictionEND / SELESAI / TAMAT / COMPLETE WARNING ! TYPO BERTEBARAN ! BELUM REVISI ! Zelene atau biasa di panggil El adalah satu-satunya perempuan berdarah asia yang memiliki gelar Lady of Cambridge. Pada usia lima tahun, El secara resmi masuk ke dalam Brit...