"Cinta ada karena terbiasa."
@Listya12
***
“Nggak usah cemberut gitu dong, Syah, Yusuf baik loh.”“Udah, nggak usah bahas dia lagi, oke?” pinta Aisyah dengan malas, melihat Kiki selalu saja membela lelaki itu.
“Kamu ada rasa, yaaaaaaa?” goda Kiki, membuat Aisyah menatap tajam ke arahnya.
“Rasa kesal?”
“Dih, nggak usah sok jaim kenapa, Syah. Para Maba juga udah tahu kedekatan kalian.” Kiki mulai menggoreskan tinta ke bukunya.
“What? Kedekatan? Kedekatan yang kayak gimana maksud kamu, Ki? Kenal juga baru tadi pagi.” Aisyah sudah sangat masam wajahnya.
“Kalian itu serasi banget, kali aja jodoh, Syah, kan nggak ada yang tahu?”
“Apa sih? Nggak usah bahas hal yang begituan.”
“Ehehe, iya deh. Oh, ya, Syah, tadi siang aku lihat kamu dibawa ke mobil. Kamu pingsan, ya? Kok aku nggak tahu? Padahal kan pas baris kamu di belakang aku.”
Kiki masih sibuk dengan bukunya, sedang Aisyah sudah bingung mau menjawab apa.
“Dan ... seingatku, kita ketemu di lorong selang lima menitan. Aneh deh.” Mereka sama-sama diam, sibuk dengan kegiatan masing-masing.
“Tapi tunggu ....” Kiki meletakkan pensilnya dan langsung menatap tajam ke arah Asiyah yang sudah terlihat cemas.
“Kamu bisa ngilang, yaaa?”
Kiki menaik-turunkan alisnya dengan senyum yang terlihat menyebalkan, jelas membuat Aisyah kesal. Dan sebuah cubitan kecil mendarat bebas di lengan Kiki, tetapi gadis itu hanya meringis sambil terkekeh pelan saat melihat temannya kesal.
“Nih.”
Kiki menunjukkan apa yang dituliskannya tadi. Aisyah yang sebenarnya enggan melihat harus dibuat kaget karena ulah Kiki. Teman yang dikenalnya baru tadi pagi itu, menuliskan namanya dan nama Yusuf di sana. Apalagi dengan gambar love sebagai pemisah. Langsung saja Aisyah hendak menyobeknya, namun Kiki mengambilnya terlebih dahulu sebelum benar-benar dihabisi oleh Aisyah.
“Tuh, kan ... jahat banget, disobekin,” keluh Kiki dengan cemberut, kemudian dia melanjutkan, “Kalau nggak suka, ya nggak apa-apa, tapi biarkan hal yang terjadi semestinya terjadi.” Aisyah melongo mendengar penuturan Kiki, dia antara faham dan tidak.
“Terserah deh, Ki.” Aisyah sudah malas membahas hal yang berhubungan dengan Yusuf. Dia akhirnya memilih untuk mendengarkan musik dari hp-nya.
“Padahal masa depan udah di depan mata loh,” cetus Kiki, wajahnya sudah tidak terlihat jengkel. Dia sepertinya cepat sekali berubah mood.
“Kamu nggak percaya kan, Syah, kalau aku bisa melihat masa depan?”
Saat itu pula Aisyah menarik headset-nya dan menghadap ke arah Kiki. Dia antara percaya dan tidak, tapi sangat kepo jika hal itu benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku (Bukan) Aisyah [END✔️]
Romance"Cinta memang rumit. Serumit itu aku menafsirkan perasaan terhadap dirimu. Karena aku bukan diriku yang kau kenal." *** Yusuf jatuh cinta pada sosok bermata cokelat yang ditemuinya saat hari pertama orientasi mahasiswa baru. Dia berusaha untuk dekat...