14

2K 194 5
                                    

tok tok tok

"Selamat pagi Tuan Alex. Ini saya Rya, saya membawakan sarapan untuk Tuan, saya ingin memberitahukan bahwa, hari ini nona tidak bisa ikut sarapan bersama." Yuna membuka pintu kamar untuk membangunkan Alex. Namun, betapa terkejutnya ia-

"ASTAGA! MATA ANDA! APA ANDA TIDAK TIDUR SEMALAMAN?!" Alex dengan matanya yang menghitam dan kantung mata yang bertengger terlihat sangat sayu. Ia bahkan tidak tidur semalaman. Lebih tepatnya tidak bisa tidur.

"Rya, aku tidak nafsu makan." Alex bahkan menjawabnya dengan pandangan kosong.

"Apa yang anda pikirkan sampai kondisi anda seperti ini? Tidak bisa, sekarang Tuan harus mandi lalu sarapan. Ini perintah Nona!" Rya tanpa aba-aba menarik lengan Alex. Mau tidak mau Alex harus menurutinya.

BAHKAN AKU TIDAK MAU MANDI, SIAPAPUN TOLONGGGG!











"Nah, sekarang sudah jauh lebih baik." Rya membantu Alex dalam bersiap-siap. Kemudian menata makanan di meja.

"Mari Tuan, ayo sarapan selagi masih hangat." Rya mendorong Alex agar bergerak menuju meja penuh makanan. Kakinya sudah terlalu lemas untuk menolak.

"Rya, aku tidak mau makan." Alex hanya menatap hambar makanan yang dihidangkan.

"Hahhh, sebenarnya apa yang Tuan alami? Yah, memang saya tidak pantas ikut campur. Tapi, anda bisa cerita pada saya, setidaknya beban anda sedikit berkurang." Rya mencoba membujuknya.

"Rya, apa yang akan kau lakukan jika lelakimu menghabiskan malam dengan wanita lain?" Tanya Alex lesu

"Hm, biar saya bayangkan terlebih dahulu." Mendengar jawaban Rya Alex menatapnya penuh heran.

Kurasa aku bertanya pada orang yang kurang tepat -_-

"Baiklah, setelah mencoba berada di situasi yang Tuan sebutkan tadi. Saya rasa, saya akan marah, kesal, kecewa, dan ingin menjambaknya. Namun, saya akan bertanya alasannya menduakan saya. Jika memang tidak bisa dimaafkan, maka saya putuskan untuk meninggalkannya." jelas Rya sambil memanggut dagunya.

"Tapi, bagaimana jika kau sudah menikahinya. Anggap saja dia membawa istri baru tanpa sepengetahuanmu, dan istri baru itu adalah orang yang baik. Namun, entah mengapa dia lebih sering bersama istri barunya. Dan di suatu malam kau mendengar mereka melakukan itu."

"Hmmmm, saya rasa saya akan sangat sedih. Bagaimanapun juga, suami saya sepertinya lebih menyukai istri barunya. Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa saya masih memiliki kesempatan. Mungkin dia bosan dengan saya, maka dari itu saya harus pandai merayunya. Dan pasti akan ada perebutan perhatian antara saya dan istri baru." seolah menjawab semua pertanyaan yang Alex rasakan, ia merasa kagum dengan Rya.

"Hm baiklah, sekarang aku paham. Terimakasih, kau bisa pergi. Aku akan makan sendiri."

"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi." Rya berjalan keluar dari kamar Alex.


Yah, apapun situasinya mari makan terlebih dahulu.








Setelah menyelesaikan makannya, Alex memutuskan untuk keluar kamar. Ia jenuh di dalam kamar.

"Oh, Tuan mau kemana?" Rya yang baru saja tiba di depan kamar Alex melihat Alex berjalan keluar.

"Oh Rya, aku ingin berjalan-jalan sendiri. Masuklah, kau bisa membereskan piringnya." Alex melanjutkan perjalanannya, tanpa menghiraukan Rya yang menatapnya penuh heran.

"Hah, kurasa Tuan dalam suasana hati  yang buruk."

















Alex memejamkan matanya sambil menikmati hembusan angin yang menerpa rambutnya. Angin lembut bahkan malu untuk menerpa wajah tampannya dengan kuat.

You Know I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang