7

3.2K 278 3
                                    

Klek

Yuna dan Ren menatap segera ke arah pintu. Apalagi Yuna kini diselimuti rasa kesal karena ada yang mengganggunya.

"Alex?!" Yuna terkejut saat mengetahui orang yang membuka pintunya adalah Alex.

"Astaga!"

Alex terkejut bukan main ketika melihat posisi Yuna yang sedang berada di atas tubuh lelaki. Ia merasa malu dan segera menutup pintunya dan berlari menjauh.

"Si-siapa itu?" Tanya Ren yang kebingungan.

"Tenang saja Ren. Dia hanyalah anjing peliharaanku. Kau tunggu disini sebentar. Aku akan menangkapnya , dan menghukum little puppy yang nakal itu."

Yuna menjauhkan tubuhnya dari Ren, melepaskan segala ikatannya. Lalu berjalan menuju pintu.

"Jangan coba-coba melarikan diri kalau kau masih ingin kedua tanganmu masih berada di tempatnya." Peringat Yuna dengan nada dinginnya.

Ren yang sedang duduk seketika merinding mendengar ancamannya.

"B-baik." Seketika Yuna menutup pintu lalu menguncinya dari luar.




Di lain sisi, Alex sedang berlari menuju taman belakang. Entah mengapa, ia merasa perlu bersembunyi dari Yuna. Yah, Yuna adalah wanita gila.

Tak peduli kecantikan dewi manapun yang menetap di wajahnya. Yang namanya psycho tetaplah psycho.

Mana ada wanita normal yang menjadikan manusia menjadi anjingnya. Kalau membuatnya marah Alex yakin, nyawanya adalah taruhan.

"Shit! mengapa aku langsung kubuka pintunya? Memang dasarku saja yang ceroboh!"

Alex memukul kepalanya, merutuki kebodohannya membuka pintu Yuna begitu saja. Kini, ia berada di gazebo taman. Tak jauh dari sana ada sebuah ruangan yang mirip gudang namun sedikit lebih besar.

"Bangunan apa itu? Aku belum pernah kesana sebelumnya. Cih, membuat orang penasaran saja!"

Alex merasa tempat itu sangat cocok untuknya melarikan diri dari Yuna. Ia pun tanpa ragu mendekati bangunan yang terlihat agak kuno tersebut.

"Oh shit! What a dumb smell is that!?"

Bau ini apakah darah? Entahlah bau nya bercampur. Aku jadi bingung.

Tanpa peduli keraguannya tadi. Alex memasuki bangunan itu. Membuka sedikit pintu kayu tua yang cukup besar dan berat. Namun di dalam sana sangat gelap.

Hanya sedikit remang-remang cahaya matahari yang mampu menembus cela genteng.

"Gila! Gelap sekali. Bau busuk nya juga semakin tajam. Aku harus keluar."

Blam!

Pintu tertutup keras. Di hadapan Alex yang tak jauh dari sana.

"Mau kemana...... little puppy?" Ya, itu Yuna. Dia berada tepat di depan Alex, yang masih kesusahan menangkap siluet Yuna.

"Yu-yuna!?" Muka Alex memucat pasi ketika mendengar suara orang yang tidak ia inginkan.

"Sepertinya kau benar-benar harus kudidik ya? Bagaimana bisa, ada anjing yang begitu menyalak pada tuannya, hm?" Masih dalam kondisi gelap, suara Yuna sedikit menggema.

"A-aku salah. M-maaf Yuna."

Alex berjalan mundur. Namun ia tersandung sesuatu, sehingga ia jatuh terduduk. Badannya pun gemetaran.

"Ah, kau kesulitan melihat dalam gelap ya? Baiklah biar kubantu menyalakan lampu."

Yuna menghampiri saklar lampu di dinding. Bahkan dalam kegelapan pun, ia dapat mengingat dimana letaknya.

You Know I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang