34

409 35 1
                                    

Lelaki dengan tubuh tegapnya, terlihat berkutat dengan komputer mahal di depannya. Wajahnya yang terlihat memiliki beberapa kerutan tak mengurangi sedikitpun ketampanannya.


tok tok


"Masuk!"

"Tuan..." anak buah dari Sang Tuan berjalan mendekat.

"Ada apa?" tanya Frank heran.

"Ini laporan selama beberapa hari ini."

Anak buah itu terlihat menyerahkan dokumen pada Tuan nya. Ia sedikit gemetar kala memberikan dokumen itu Sang Tuan hanya melotot membaca dokumen tersebut, namun kembali dialihkan dengan senyum menyeramkan nya.

"Sudah kuduga akan seperti ini jadinya. Siapkan keberangkatan ku besok! Kurasa putri kecilku sudah merindukanku."

"Baik, Tuan." Anak buah itu segera pergi dan menutup pintu kerja Frank lalu kembali melihat foto-foto yang ada pada dokumen tersebut.

"Ini semua jauh dari dugaanku. Namun lebih baik seperti ini."



---



Di Waktu yang berbeda, di tempat yang berbeda pula. Tampak Yuna sedang duduk bersama Vaal, Zen, Alex, dan Ren.

Yuna duduk sendiri di sofa utama. Sedangkan Vaal dengan Ren di sofa sebelah kiri, dan Alex dengan Zen di sofa sebelah kanan.

"Jadi di sini, aku mengumpulkan kalian untuk memberitahukan suatu hal." ucap Yuna membuka suara.

Ia lalu memandangi keempat ekspresi wajah lelaki di hadapannya.

"Aku akan menikah dengan Vaal."

Mereka terlihat sudah menebak apa yang akan Yuna katakan, terkecuali Ren yang tidak mengetahui apapun.

"APA?!" Ren menatap Yuna tak percaya.

"Tiba-tiba saja, mengapa? Kapan kalian dekat?"

Ren seolah tak percaya dengan pendengarannya. Seorang Yuna yang notabenenya wanita yang ia cintai akan menikah? Dan itupun dengan kakaknya sendiri?

"Ren.. kami menikah atas wasiat ayahmu. Sebelum ayahmu meninggal, ia menginginkan kami untuk menikah."

Sebenarnya Yuna merasa bersalah telah membohongi Ren. Namun, akan lebih baik bagi Ren untuk tidak mengetahui kebenaran.

Ren hanya terdiam menatap Yuna kecewa. Bohong jika dibilang ia tak apa saat ini. Yuna adalah wanita yang ia cintai.

"Kami akan menikah dalam 3 hari lagi. Hanya pernikahan kecil, dan aku harap kalian bersedia membantu persiapan pernikahan ini."

Dapat tercetak jelas semuanya masih terlihat shock dengan berita yang Yuna umumkan, terkecuali Vaal tentunya.

Zen pun membuka suara.

"Kami tentu akan membantu persiapan Nona. Nona tenang saja, saya siap untuk mempersiapkan pernikahan Nona sebaik mungkin." Zen tersenyum tulus pada Yuna, yang dibalas dengan tatapan lega Yuna.

rasanya menyakitkan, namun jika ini yang terbaik untuk Nona. Aku rela melakukan apapun








---











Malam pun tiba. Vaal beserta Ren sudah kembali terlebih dahulu ke mansion mereka. Alex tengah menyibukkan diri berlatih dengan kepala penjaga, dan Zen yang mulai mempersiapkan pernikahan Yuna, mulai dari dekorasi jamuan dan lainnya.

"Hah.. semua orang terlihat begitu sibuk."

Yuna menapakkan kakinya menuju taman belakang dan memandangi rembulan yang bersinar menerangi danau buatan di sana.

You Know I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang