15

2K 181 3
                                    

"Yuna?"

Alex takjub!

Ini pertama kalinya ia melihat wajah Yuna yang memerah karena malu. Wajah yang menahan hasrat, dan bibir yang tertutup rapat agar tidak mendesah.

"Yuna, kau cantik sekali." Alex mencium lembut bibir mungil Yuna. Menyalurkan perasaan hangat lewat salivanya.

Ia melepaskan pangutannya lalu menciumi wajah Yuna.

Mata Yuna yang tajam

cup


Pipi Yuna yang manis


cup


Dahi Yuna yang indah

cup


Hidungnya yang mungil

cup


Dan bibir yang menggoda


cup



Alex seperti kehilangan jati dirinya. Ia berubah 180° saat ini. Perlakuan Alex sangat lembut namun menuntut.

Tangan Alex tidak ia biarkan begitu saja. Ia menyentuh dada Yuna, membuat si empunya menegang sesaat.

"Ehm, Alex hentikan!" saat tangan Yuna ingin mendorong tubuh Alex. Segera tangan kiri Alex mengekang kedua tangannya.

Alex melanjutkan permainannya. Ia meraba-raba dan meremas dada Yuna. Sialnya, Yuna lupa memakai bra hari ini. Ia begitu tidak sabar bertemu Alex di pagi hari. Pakaian berbahan satin tebal itu bahkan memperlihatkan tonjolan kecil pada dadanya.



Oh Shit, Yuna, kau bahkan tidak memakai penghalang di balik bajumu



"Mmphhh" Yuna mendogak ke atas merasakan sensasi yang tak bisa ia deskripsikan. Tangan Alex bahkan sudah berani memelintir nipple Yuna.

"Astaga Yuna, wajahmu mesum sekali." Alex menatap Yuna yang merona pipinya, pandangannya sangat sayu karena menahan hasrat.

Namun Yuna segera mengendalikan akal sehatnya dan mendorong Alex

"Fuck Off! Hentikan semua ini Alex!"

"Yu-Yuna?"
Apa ini? Padahal terlihat jelas Yuna menikmatinya. Namun, apa Alex terlalu kasar?

"Maaf anjing kecil. Bukannya aku tidak mau atau apa. Hanya saja, ada urusan mendesak. Aku harus ke kantor, belum lagi ada masalah dengan beberapa orang yang harus kutangani. Kau tidak lupa kan, bahwa aku ini masih mafianya para mafia?" Yuna berdiri dan memandang Alex yang menatapnya tak keheranan.

"Haha, benar juga." Alex berdiri lalu merapikan pakaiannya. Ia menatap tajam ke arah Yuna.

"Hampir saja aku melupakan fakta, bahwa kau adalah pyscho bitch kejam yang selalu membunuh orang dan menjual organ mereka!" Alex menatap Yuna dengan penuh amarah.

"Kau tetaplah psychopath kejam, yang bahkan tak bisa disembuhkan dengan apapun. Tak memiliki hati nurani!"

nyutt

Hati Yuna terasa sakit. Karena orang terdekatnya lah yang mengatakan hal seperti itu.

Tanpa memperdulikan Yuna, Alex segera berlari menjauhinya. Ia kesal! Baru saja ia bisa menghabiskan waktu berdua dengan Yuna. Tapi apa? Yuna tetaplah Yuna. Kejam dan tidak berhati manusia, dan Alex malah mengharapkan Yuna.



You Know I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang