Six

2.7K 351 28
                                    

Don’t forget comment + vote !!!





Don’t forget comment + vote !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menempuh perjalanan lima belas menit, akhirnya Taeyong sampai disalah satu anak perusahaan miliknya di daerah Incheon, memarkirkan mobilnya dengan lihai. Taeyong keluar dari dalam mobil diikuti dengan Jennie.

Kedatangan sang diirektur, beberapa karyawan yang berada dilobi depan membungkukkan badannya saat Taeyong lewat dihadapan mereka.

Menaiki lift dan memencet tombol lantai lima, Taeyong mengecek ponselnya apakah ada pesan dari sekertarisnya mengenai perkembangan data yang tengah di urus oleh kliennya di kantor utamanya di Seoul. Sebab Wendy, sekertarisnya tidak ikut menemaninya bertemu tim kreatif  siang ini.

“ Kamu tunggu diluar.” Titah Taeyong pada Jennie yang sedari tadi mengekorinya dibelakang.

“ Aku ikut om saja.” Lagi-lagi Jennie menolah perintak Taeyong dengan berani.

“ Baiklah, tapi ingat jangan mengganggu.” Menghela nafas dengan kasar seraya memejamkan matanya sejenak, Taeyong tidak ingin berdebat dengan Jennie sehingga mengajak perempuan itu masuk kedalam ruangan bersamanya.

“ Siap om.” Jennie tersenyum manis menatap kearah Taeyong.

Suasana ruangan yang tadinya sedikit ramai sebab terdengar beberapa obrolan dari luar, langsung sunyi ketika melihat kedatangan boss mereka beserta seorang perempuan cantik yang ikut dibelakangnya.

“ Sudah sampai mana?” Taeyong langsung bertanya, saat dirinya duduk di kursi tengah dengan penghalang meja besar ditengahnya membuat pertemuan mereka seperti sedang rapat.

Padahal jadwalnya kali ini dengan tim kreatif tidak begitu formal sebab mereka hanya akan konsultasi bersama Taeyong dan melaporkan beberapa kemajuan game mereka yang masih dalam tahap pembuatan ini.

“ Kami sudah menentukan desain tempat dan karakternya.” Jaemin,salah satu tim desain disana membuka suara seraya menunjukan gambar pada layar besar infokus didepan.

“ Untuk kostumnya, kita baru membuatnya beberapa sajangnim.” Menekan tombol kecil berbentuk pulpen yang ada ditangannya kearah layar, Jaemin mulai menjelaskan detail desain yang telah dikerjkan timnya.

“ Baru ada beberapa hero?” tanya Taeyong mengomentari dengan tampang dinginnya, menatap gambar dilayar yang menampilkan jejeran karakter hero.

“ Iya sajangnim, sisanya masih dalam proses penyempurnaan.”  Taeyong menganggukkan kepalanya sambil memainkan pulpen yang berada diatas meja, seraya menatap lekat kertas laporan didepannya.

“ Imbangkan antara hero perempuan dan laki-laki. Saya tidak ingin mendengar komentar buruk dari luar.” Taeyong mencoret beberapa kata dan gambar di laporan.

“ Baik sajangnim.” Jaemin dan beberapa orang yang ada disana, menulis catatan baru ketika mendengar komentar dari Taeyong.

“ Perlihatkan hero utamanya.” Taeyong menyandarkan duduknya dan menatap serius kearah layar hingga muncul gambar animasi hero laki-laki dengan atributnya.

•OM TAEYONG•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang