⚠⚠⚠
[Adult Content]
Be wise
Typo alert!
" Aku pastikan dimasa depan nanti aku adalah jodohmu om."
" Jangan berkhayal! Masa depan itu bisa berubah, jadi tidak ada yang namanya pasti."
" Justru karna bisa berubah, sekalipun saat ini aku bukan jodohm...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu siang dihari ketiga mereka ada di kepulauan Ulleung dihabiskan Taeyong dan Jennie untuk bersantai di dalam villa, karna acara gathering resmi yang dijadwalkan perusahaan telah berakhir, jadi hari terakhir ini para karyawan dibebaskan untuk menikmati wisata disini.
Ngomong-ngomong masalah kemarin, acara menabung mereka gagal. Karna saat Jennie selesai melakukan vc dengan ibunya, tiba-tiba Taeyong sudah tidak ada ditempat dan pergi mengunci diri dikamar. Jennie yang merasa ingin melanjutkan kegiatan panas mereka harus luntur karna Taeyong yang enggan bertemu dan keluar kamar sampai makan malam tiba.
Tadi pagi Jennie pergi mengantar Taeyong ke hotel untuk bertemu Jisung, mereka disana membahas masalah tentang pekerjaan. Lalu setelah itu Jennie mengajak Taeyong berjalan kepantai sebentar dan setelahnya mereka pulang kembali kevilla karna cuaca siang hari yang semakin panis apabila dinikmati ditepi pantai.
Jennie duduk santai menemani Taeyong yang tengah memainkan tab melihat jadwal pekerjaannya dari Wendy.
Menyandarkan kepalanya di bahu Taeyong, Jennie saat ini tengah memakan cake yang ia beli sebelum pulang bersama Taeyong.
Menyuapkan dengan pelan cake yang tengah ia pegang, Jennie sesekali melirik Taeyong yang tengah menatap serius tab milik lelaki tersebut dengan tenang.
“ Om berhenti melihat tab mu, ayo kita makan cake nya.” Ajak Jennie dan menegakkan badannya dari posisi menyandar asik dibahu Taeyong.
“ Kau saja yang makan, aku masih harus mengecek ini.” tolak Taeyong berbicara pada Jennie tanpa mengalihkan tatapan matanya dari layar tab.
“ Lihatnya bisa nanti lagi om, saat kita sudah kembali ke Seoul.”
“ Om harus sedikit bersantai menikmati waktu luangmu ini.” lanjut Jennie kembali berbicara, dan tidak terasa ia sudah menghabiskan satu potong cake strawberry miliknya,
“ Ini tidak akan lama.” Balas Taeyong menanggapi.
“ Om sudah berbicara seperti itu saat lima belas menit yang lalu dan sekarang masih saja berkutat dengan tabmu.” Keluh Jennie menaruh piring kecil yang ia pegang keatas meja dekat cake strawberrynya.
Taeyong tidak menanggapi ucapan Jennie dan mulai menscroll layar tabnya, masih dengan tatapan serius.
Mendapat ide jahil untuk mengerjai Taeyong agar tidak terus bekerja, Jennie mengambil cream putih diatas cake kejari telunjukya.
Tersenyum evil, Jennie mencolek pipi Taeyong hingga terkena cream dengan puas dan tertawa kecil.
“ Liwat om, wajah seriusmu menjadi lucu dengan cream itu.” Ucap Jennie enteng dan masih terkekeh.
