Eighteen

3.1K 360 62
                                    

Don’t forget comment + vote !!!






Don’t forget comment + vote !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang ini Jennie tengah bersantai di dalam apartemennya bersama Joy, sang sahabat yang baru saja datang membawakan buku yang di pinjam darinya. Mereka berdua tengah duduk bersama diatas karpet kamar Jennie.

Memakan kripik dari dalam toples yang berada di kamar Jennie, Joy menangkap hal aneh pada tubuh sahabatnya itu.

“ Jen,” panggil Joy pada Jennie yang tengah asik bermain game di ponselnya.

“ Apa?” jawab Jennie pelan tanpa mengalihkan matanya dari ponsel.

“ Kemarin kau habis dari club?”

“ Tidak.”

“ Yang benar?”

“ Iya benar.”

“ Apa kau sudah punya pacar?”

“ Pacar pacar, aku masih setia mengejar om Taeyong.” mempause game yang tengah ia mainkan, Jennie mengalihkan matanya kearah Joy yang sedari tadi bertanya padanya.

“ Kau ini kenapa bertanya terus dari tadi.” Keluh Jennie pada Joy yang mengganggu waktu bermain gamenya,

“ Bagaimana aku tidak betanya, lihat apa ini!” dengan kasar Joy menunjuk leher dan bahu Jennie.

“ Kissmark.”

“ Kissmark? Ya kau tau itu kissmark.”

“ Iya aku tahu,  lalu apa masalahnya?” Jawab Jennie polos dengan apa adanya,

“ Justru itu yang jadi masalah Jenjen, kau kan sigle abadi yang tidak punya pacar. Tanda di tubuhmu itu siapa yang membuat? Ayo beritahu aku?” Joy menodong Jennie dengan pertanyaan menyudutkan.

“ Hmm om Taeyong.” jawab Jennie pelan dengan malu-malu mengulum senyum.

“ Apa?! Taeyong??” Joy langsung kaget mendengar jawaban dari Jennie membuat dirinya bebricara dengan nada agak tinggi.

“ Bagaimana bisa? Setahuku lelaki itu terlalu memberi batasan padamu.”

“ Ya bisa, sepertinya dia sudah mulai tergoda padaku.”

Menyipitkan matanya pada Jennie, Joy menatap curiga sahabatnya itu, “ Pasti kau yang menggodanya duluan.”

Jennie tersenyum lebar menyetujui ucapan Joy.

“ Dasar kau perempuan penggoda, seharusnya kau diam saja jangan bersikap berlebihan seperti itu. ” Ucap Joy dan mencubit gemas pipi Jennie.

“ Kalau aku diam saja, mana bisa om Taeyong tergoda dan tertarik padaku.” keluh Jennie dan sedikit meringis karna merasakan sakit pada pipinya akibat dicubit oleh Joy.

•OM TAEYONG•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang