Don’t forget comment + vote !!!!!
Setelah mencuci mangkuk, sendok dan gelas yang telah ia gunakan, Jennie harus meruntuk dalam hati saat melihat kotak sereal yang belum ditaruh ditempatnya.Kembali berjinjit berusaha meraih laci lemari untuk menyimpan sereal, Jennie mengehela nafas frustasi karna tidak bisa – bisa.
Menunggu Jennie yang belum datang, Taeyong menyusul untuk memastikan keberadaan perempuan tersebut sedang apa hingga lama sekali didapur.
Taeyong terdiam di tempat saat melihat Jennie tengah kesusahan menaruh kotak sereal dilaci atas lemari, menghela nafasnya pelan. Taeyong tidak habis fikir dengan perempuan tersebut kenapa suka sekali memakai pakaian pendek dan kekurangan bahan seperti itu.
Padahal saat di awal tadi ketika ia membantu mengambilkan kotak sereal untuk Jennie, Taeyong sudah berusaha menahan matanya untuk tidak melihat tubuh perempuan tersebut. Bagaimana tidak mengalihkan mata, gerakan dan posisi yang tengah Jennie lakukan sama ketika awal ia membantunya sama persis.
Baju crop top putih terangkat sampai atas pusar dan rok pendek warna ungu yang senada dengan cardigan pendek yang telah Jennie lepaskan tersikap keatas sampai pertengahan memamerkan paha putih mulus milik perempuan tersebut sebab posisinya yang tengah berjinjit.
Sepertinya Taeyong harus kembali bersabar dan menahan matanya agar tidak melihat kearah sana, memejamkan matanya sekilas sebelum lanjut berjalan mendekati Jennie. Taeyong mengambil posisi dibelakang Jennie dan mengambil alih kotak sereal tersebut dan membantu menaruhnya di laci atas.
Tersenyum senang karna Taeyong datang membantunya, Jennie membalikkan badannya menghadap kearah Taeyong dan mendongkkan kepalanya keatas.
“ Terima kasih om.”
“ Kalau tidak bisa, kamu bisa meminta tolong. Bukannya terus berjinjit tidak sampai, kamu terlalu lama disini.” Omel Taeyong dan menutup pintu laci lemari atas.
“ Aku ingin mencobanya, tapi tetap saja tidak bisa sampai lupa waktu kalau aku lama berkutat dengan kotak serealnya. Maafkan aku.”
“ Iya.” Menunduk melihat kearah Jennie, Taeyong meruntuk dalam hati ketika melakukannya. Karna ia bisa melihat jelas tubuh Jennie yang sedikit berkeringat ditambah tatapan matanya yang sedikit bersalah.
“ Om, rambutmu masih basah.” Ucap Jennie dan sedkit berjinjit mengelus pelan belakang rambut Taeyong.
Menahan nafasnya, Taeyong bisa mencium aroma vanilla milik Jennie dari jarak sedekat ini.
“ Iya, aku habis keramas tadi.” Balas Taeyong dengan nada biasa dan spontan berdehem ketika ia ingin menjauhkan tubuh Jennie malah memegang pinggang polos Jennie sebab baju crop top yang dipakainnya masih tersikap diatas pusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
•OM TAEYONG•
Fanfiction⚠⚠⚠ [Adult Content] Be wise Typo alert! " Aku pastikan dimasa depan nanti aku adalah jodohmu om." " Jangan berkhayal! Masa depan itu bisa berubah, jadi tidak ada yang namanya pasti." " Justru karna bisa berubah, sekalipun saat ini aku bukan jodohm...