"Hei."
"Tayo."
Naya ngetimpuk Felix yang malah ketawa pake suara beratnya itu. "Kok gue malah ditimpuk?" protes Felix pura-pura kesakitan.
"Ngeselin lo nya. Gue mau curhat tapi gak jadi ah," rengut Naya kesel. Dari dulu Felix emang gak berubah recehnya. Semua dibercandain.
"Hyunjin kapan sadar, sih. Kan gue bosen tidur sendirian—"
"Emang lo belum dikasih tau?" sela Felix gak percaya.
Naya justru mendengus. "Dikasih tau apa?"
"Hyunjin udah sadar dari tadi pagi."
+++
Begitu dikasih tau Felix tadi, Naya langsung lari ke kamar Hyunjin dirawat. Emang dari semalem dia belum ngejenguk lagi. Badannya kecapekan, dan akhirnya Felix sama Han yang nungguin semalem. Naya sendiri pulang ke rumah, sekalian beres-beres sedikit karena rumahnya jadi kurang keurus.
Dalam hati, Naya udah sumpah serapah karena Felix gak kasih tau. Padahal, Felix kira setelah Hyunjin siuman, pihak rumah sakit bakal langsung ngehubungin Naya. Jadi ya udah, dia asik ngeledekin Hyunjin 'letoy' sama Han.
Letoy-letoy ndasmu, udah hampir meninggal gitu dibilang letoy. Tau ah.
Naya langsung nyerobot masuk waktu liat susternya mau masuk ke ruangan Hyunjin. Dia nyegat susternya sebentar. "Sus, mau nanya. Pasien di kamar ini udah siuman?"
Susternya ngangguk sambil senyum tipis. "Sudah, Bu. Sekarang waktunya minum obat—"
"Boleh saya aja yang anter? Saya istrinya," sela Naya.
Susternya sempet kaget, cuma karena sering liat Naya di rumah sakit jadi ya dia percaya-percaya aja. "Boleh. Obatnya sesuai dosis, ya. Kalau ada keluhan langsung hubungi center," kata susternya sambil nyerahin nampan berisi beberapa macam obat.
"Iya, makasih ya, Sus," kata Naya senyum tipis. Susternya pun langsung pergi, dan Naya jadi deg-degan sendiri di sini.
"Oke, Hyunjin suami lo. Jangan takut, dia gak gigit," kata Naya ke dirinya sendiri.
Mana sempat, keburu nervous.
Setelah ngeyakinin diri sendiri, Naya akhirnya langsung buka pintu pakai tangan kanannya karena yang kiri megang nampan obat.
Cklek
He's there.
Naya senyum canggung waktu Hyunjin notis keberadaan dia. Setelah nutup pintu, Naya mendekat dan naruh nampan obatnya di nakas. Dia ngeliatin Hyunjin dulu lama, baru duduk di pinggir ranjang.
"Hai," sapa Naya.
"Hai," jawab Hyunjin sambil senyum lebar.
Naya seneng banget rasanya. Dia hampir nangis, untung buru-buru diseka air matanya. Dia langsung meluk Hyunjin erat sampai ranjangnya hampir kegeser.
"Pelan-pelan, ih. Kasian perut kamu," kata Hyunjin ketawa kecil.
Mereka pelukan lama, tapi gaada yang ngomong. Naya diem dan Hyunjin juga diem, tapi tangannya ngelus-ngelus rambut Naya.
"Kangen," kata Naya setelah melepas pelukan mereka.
"Sama, aku juga," timpal Hyunjin gak berhenti senyum. "Kok kamu gak nangis, sih?" sambungnya.
"Kenapa emang? Kok harus nangis?" tanya Naya heran.
"Kan biasanya kalo abis siuman gitu pasangannya nangis."
"Kebanyakan nonton sinetron ah." Naya pengen noyor kepala Hyunjin rasanya. Heran, dari dulu dramanya gak ilang-ilang. Cuma karena baru siuman, jadi Naya cuma senyum ikhlas aja.
"Selama ini kamu ngapain sampe gak bangun-bangun? Aku tau kamu denger aku tiap hari," kata Naya mengalihkan topik sambil mulai nyiapin obat-obatnya.
Hyunjin masih merhatiin Naya. "Iya aku denger, tapi aku gak bisa ngapa-ngapain," jawab Hyunjin. "Tapi aku juga mimpi tau, Nay."
"Mimpi apa?"
"Mimpi aku sama kamu dong," jawab Hyunjin ceria sambil senyum lebar banget.
"Gimana mimpinya? Aku udah lahiran belum?" saut Naya ikutan excited.
Dan Hyunjin cuma diem, selanjutnya dia jawab sambil agak ragu. "Tapi ... di mimpi aku cuma ada kita berdua."
(tbc)
apa ada yang masih bernapas? .g
haiii, sebelumnya maaf lama banget updatenya yaa 😔😔 sebulan kemaren aku sibuk US dll, makanya sosmed ga kepegang huhu. dAN SEKARANG UDAH BEBAS YEAY TINGGAL NUNGGU KELULUSAN~abis ini aku rajin update insyaallah, EHEHEHE. oh yaa, mau bilang kayaknya aproblem ga sepanjang YH (aku udah pernah bilang kayaknya). paling banyak 40 (?) chapter. cause mau aku panjangin di novel aja <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Aproblem | Hwang Hyunjin [✓]
Fanfiction[Sequel of Young Husband | Hwang Hyunjin] "Gue gabisa bayangin, kalau gue hidup tanpa seorang Hyunjin." bahasa non baku © hyunjoerry, 2021