1

69.3K 3.7K 231
                                    


Farelion Damasya, si ketua geng badboy di SMA Bangsa. Remaja berkulit putih dengan tinggi 178 itu merupakan most wantednya sekolah. Berserta kedua temannya, Haikal Ikwani dan Jordan Megario. Wajah mereka yang tampan, jago basket, membuat mereka digandrungi banyak wanita, tapi ketiganya masih menutup hati.

"4 mangkok, es tehnya juga 4. Cepet gapake lama!" ucap Farel kepada salah satu siswa laki-laki yang tengah menundukkan kepala disamping meja Farel.

Farel dan kedua temannya kini tengah berada di kantin. Sudah menjadi sesuatu yang biasa melihat Farel dan kedua temannya yang suka menyuruh adik kelas bahkan teman seangkatan mereka untuk menuruti kemauan ketiganya. Tidak ada yang berani menolak atau melapor karena Farel punya kuasa sebagai cucu dari pemilik sekolah.

"U..uangnya K-Kak?" tanya remaja itu dengan takut. Farel lantas berdiri dan menggeledah tubuh remaja yang lebih pendek darinya itu. Ia mengambil uang berwarna biru dari dalam saku celana cowok cupu itu.

"Nih!"

"Ta..pi, ini uang ku k-kak,"

"Banyak ngomong banget ya loo! Cepeten sana!!" ucap Farel mengundang tatapan semua penghuni kantin. Remaja cupu itu segera berlari menuju penjual bakso.

"Anak sebelah ngajak balapan," ucap Jordan, teman Farel yang satu ini sedikit tsundere. Kadang pendiem, kadang asik, kadang gajelas.

"Gue lagi gak mood," ucap Farel malas.

"Duitnya lumayan,"

"Lo aja, Dan," Jordan mengangguk dan menoleh ke arah Haikal didepannya.

"Lo ikut gue nanti,"

"Siap. Lumayan kalau lo menang, gue dapat traktiran," ucap Haikal tersenyum lebar.

Farel dan Jordan memang hobi balapan, sedangkam Haikal dia hanya suka, tapi tidak memasukkan balapan dalam list hobinya. Hobi Haikal itu banyak, mulai dari makan, tidur, gangguin cecan dari yang muda sampe yang tante-tante, bahkan cowok pun ia godain, tapi cowok manis ya. Ia juga gemar ngoleksi video, video ehm-ehm  maksudnya.

"I-ni kak pesenannya," ucap remaja cupu bernama Erza itu meletakan nampan berisi 4 mangkok bakso. Ia berbalik lagi dan mengambil nampan berisi 4 gelas es teh.

"Duduk," ucap Farel menyuruh Erza.

"Engg.. aku mau ke kelas k-kak," ucap Erza takut, ia ingin kembali ke kelas saja, uangnya sudah habis dan ia tak mau berurusan dengan Farel lagi. Haikal berdecak, ia menarik lengan Erza sehingga ia terduduk disampingnya kemudian merangkul bahu sempit Erza.

"Pesenan lo belum lo makan," ucap Haikal.

Erza menggeleng,"A-ku nggak pe-sen makanan kak,"

"A-ku nggak pe-sen ma-ka-nan k-kak," Haikal mengikuti cara bicara Erza dengan dramatis membuat Farel dan Jordan terkekeh pelan. Erza menunduk semakin dalam.

"Ck. Jangan nunduk mulu, manisnya ntar ilang," ucap Haikal sambil mengangkat dagu Erza dengan jarinya. Wajah Erza seketika memerah, Haikal jadi gemas. Ia meniup pelan wajah Erza dan direspon dengan kedipan-kedipan lucu. Farel bersiul pelan, sedangkan Jordan hanya menggelengkan kepala.

"Makan woy. Malah mesra-mesraan," Haikal menatap kedua temannya sinis.

"Iri? Bilang pembantu," ucap Haikal melepas rangkulan pada Erza.

"Tuh makan" Farel mendorong satu mangkuk bakso dan minuman ke arah Erza.

"T-apii..."

"Berisik, cepet makan," ucap Jordan sedikit ketus. Erza menutup mulut, ia bergerak untuk memakan bakso di depannya. Mereka makan dengan tenang, kadang ditambah candaan receh dari Haikal.

TOO (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang