13

19.1K 1.9K 118
                                    


Seperti perjanjian pagi tadi, malam ini mereka akan keluar bersama. Kini Farel tengah asik bergaya di depan cermin kamar mandi, memakai kaos putih dibalut hoodie hitam serta celana jeans hitam. Ia berjoget sambil melantunkan sound

My money don't jiggle, jiggle, it folds
I like to see you wiggle, wiggle, for sure
It makes me want to dribble, dribble, you know
Riding in my Fiat, you really have to see it
Six feet two in a compact, no slack
But luckily the seats go back
I got a knack to relax in my mind
Sipping some red, red wine

Dia tidak punya tik tok, tapi rasa cintanya pada Rose Blackpink membuat dia tau trend itu.

"Farel," panggil Reynard dari luar kamar mandi.

"Ya bentar," Farel menjawab.

"Mau ngedate gue. Anjir ngedate," gumam Farel terkekeh sendiri menatap pantulan cermin sambil mengusap rambutnya ke belakang. Ia kemudian keluar dari sana, mengambil dompet lalu hpnya.

Reynard tengah mengenakan jaket, udara dingin diluar.

"Kita mau kemana?" tanya Farel.

"Lo pengen kemana?"

"Terserah," ya memang terserah, Farel tidak punya rekomendasi pergi kemana.

"Pasar malam?" Farel ngangguk-ngangguk aja.

"Pakek motor gue aja," Reynard mengangguk.

"Tapi lo yang nyetir," ucap Farel sambil memberikan kunci motor kepada Reynard.

~

"Kok dingin ya," ucap Farel ketika mereka hendak naik motor. Reynard tak menyaut sibuk memasang helmnya sendiri.

Setelah siap, Reynard melajukan motornya jarak apartemen dengan pasar malam tak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Reynard menatap kearah spion, Farel terlihat menggigit bibir karena kedinginan. Reynard akui udara malam ini memang dingin, tangannya sedikit mati rasa karna kedinginan.

"Tangan lo masukin saku," titah Reynard pada Farel. Farel bisa mendengarnya tapi hanya bergumam.

Reynard melepas tangannya dari stang kiri. Mengulurkan tangan meraih tangan kiri Farel. Lalu memasukkan ke saku jaketnya.

"Satunya juga," titah Reynard lagi. Farel menurut saja memasukkan tangan kanan kesaku kanan Reynard. Merapatkan dirinya pada punggung Reynard.

Tak berapa lama mereka tiba di pasar malam.

"Turun,"

"Dingin Rey, pulang aja yok," rengek Farel. Dia masih diatas motor dan tangan semakin masuk pada saku Reynard mengeratkan pelukan disana.

"Udah terlanjur disini,"

"Nanti dulu kalo gitu," Reynard mengiyakan. Kedua tangannya masuk pada saku masing-masing. Menangkup pada tangan Farel.

"Dingin tangan lo, keluarin," gerutu Farel. Reynard menggeleng.

"Bentar lagi anget," dan benar Farel semakin tak mau beranjak karena hangat tubuh Reynard membuatnya nyaman.

"Ayo turun," Farel dengan tak rela mengeluarkan tangannya lalu turun dari motor.

"Mau ngapain dulu?" tanya Reynard setelah masuk di kawasan pasar malam.

"Em apa ya. Gue lagi nggak pengen main. Jalan muter-muter dulu ajalah," Farel berjalan  duluan diikuti oleh Reynard.

"Elo pengen naik itu?" tanya Farel menunjuk sebuah bianglala.

TOO (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang