Part 24

539 102 18
                                    

Vote dulu ya sebelum baca😘


Pokoknya kalo vote sama commentnya sepi, ceritanya bakal slow update. Karna gak semangat akutuh nulisnya kalo sepi🌝🙏

ENJOY READING
______

Dengan masih mengemban tugasnya sebagai Asisten dosen, Saena dan Sehun berada pada kondisi yang sedikit canggung.

"Ini makalanya udah saya nilai, tolong kamu input dan nanti serahkan ke akademik."

"Iya."

Saena mengambil alih tumpukan makalahnya dari meja Sehun, membawa itu semua ke meja lainnya untuk ia input ke dalam laptopnya.

"Jadi, saya harus panggil Saena atau Carissa?"

"Carissa saja, seperti bapak menyembunyikan nama Sehun itu." Tutur Saena menyinggung.

Yang paling aneh adalah, Saena mengganti namanya agar bisa mengelabuhi Sehun.

Namun nyatanya Sehun lah orang di kampus ini yang mengetahui nama asli dari agen rahasia itu.

Kemudian, seseorang memasuki ruangan Sehun. Jabatannya lebih tinggi dari Sehun di universitasi itu sehingga ketika melihat dirinya hadir, Saena dan Sehun memberikan salam penghormatan.

"Pak Dekan, tumben sekali datang ke ruangan saya." Tutur Sehun sambil menyambut Dekan Universitas.

"Iya, saya hanya ingin bertegur sapa sekalian mediskusikan sesuatu."

"Ada apa pak, ada yang bisa saya bantu?"

Di sudut ruangan itu, Saena merekahkan senyuman. Professor yang sedang berbincang bersama Dekan itu sangat ahli dalam hal akting.

Dari sekian banyak sikap yang dimiliki pria itu, Saena lebih menyukai sikap patuhnya. Menurutnya itu lebih menarik dan menggoda.

"Saya sudah mempertimbangkan tawaran anda untuk menjadi ketua penyelenggara kuliah umum bersama Pak Presiden."

"Ohya, lalu bagaimana Pak?" Tanya Sehun terlihat sangat antusias.

"Baiklah, saya akan percayakan kuliah umum ini kepada anda."

Selain ekspresi patuh, Sehun juga punya ekspresi yang ceria. Ekspresi yang ini tidak terlihat dibuat-buat. Dia benar-benar sangat excited saat Dekan memintanya untuk menjadi ketua penyelenggara kuliah umum.

"Baiklah Pak Dekan, terima kasih banyak. Saya dan asisten saya Sa... eum Carissa akan mengurus semua keberjalanan kuliah umum kedepannya."

Saena melirik ke arah Sehun. Professornya itu kemudian memperkenalkan Saena kepada Ketua Dekan Universitas dengan bangga.

Jangan bilang.....

Saena punya firasat buruk. Ekspresi patuh dan ceria Sehun justru membawanya kepada pikiran yang tidak menyenangkan.

Setelah obrolannya selesai, Saena mendekat ke Sehun yang tampangnya kini bersinar berhiaskan senyuman yang belum hilang.

"Apa yang membuat anda begitu girang, Professor Alan?"

Sehun terkekeh, "Mau tau? Sini, mendekatlah."

Saena mendekatkan dirinya ke Sehun. Mencondongkan badannya lebih dekat. Yasudahlah, dia tidak ambil pusing lagi mau diapakan Sehun, toh udah pernah.

"Saya akan menuntaskan misi saya disini, Saena." Bisiknya.

Kemudian Sehun menarik Saena ke pangkuannya. Melekatkan pelukan diperut gadis itu.  Bahkan dia mencium tengkuk Saena yang beraromakan vanilla.

Detective, Desire and Destiny • Sehun EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang