Part 8

1.4K 189 22
                                    

Sehun POV

Saat gue menyetir dari kampus menuju apartemen,  bayangan akan Carissa paling banyak menyita perhatian gue. Ada lagi hal yang sebenaranya sepele tapi membuat gue penasaran.

Gue orang yang sangat berpengalaman dalam hal wanita, meskipun gue berada di peringkat kedua. Tentu saja yang berada di peringkat pertama ada Jongin.

Tipikal Carissa itu bukan seperti gadis yang haus akan kepuasan ranjang, bukan juga tipikal mata duitan dan tidak juga tipikal kutu buku yang sangat kuno. Ada sesuatu yang belum bisa gue simpulkan dari dirinya.

[on the phone.]

"Jong, gue mau lo kirimin gue cewe buat malam ini."

"Aman, ntar malam gue bakal nunjukin barang baru gue. Percaya deh Hun lo akan melayang menikmati service nya."

"Gue tau lo gapernah gagal kalo soal ginian."

📞

Untuk beberapa alasan, gue ingin mengalihkan perhatian gue dari mahasiswi yang baru gue temui beberapa hari ini. Masih banyak misi yang harus gue tuntaskan dan butuh ketelitian.

Sebelum sampai ke apartemen. Chanyeol dan Kyungsoo meminta gue untuk bertemu. Ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan.

Kami memang kumpulan mafia tapi berkumpul di tempat ramai lebih menjadi opsi untuk berkumpul. Dengan cara berada di tempat ramai maka lebih kecil peluang untuk ada yang curiga.

"Gue sama Kyungsoo berhasil nemu sesuatu." Ujar Chanyeol.

Kyungsoo merupakan seorang hacker handal. Dia sangat lihai dalam perannya sebagai hacker di kumpulan mafia ini.

"Di tahun 2012, namanya ada di panti asuhan ini. Namun setahun kemudian, namanya menghilang. Menghilang di semua tempat." Tutur Kyungsoo

"Apa dia dapat orang tua baru?" Ujar gue.

"Kalaupun dia mendapat orang tua asuh yang baru, namanya akan tetap terdaftar Hun. Bahkan jika dia matipun datanya akan tetap ada." Jelas Chanyeol menjawab pertanyaan gue.

Lalu kemana perginya orang ini?

"Udah coba tanya ke orang yang ada di panti asuhan itu?" Tanya gue lagi ke Chanyeol dan Kyungsoo.

"Banyak orang baru disana Hun. Tapi gue yakin dulunya dia tinggal disana." Tegas Kyungsoo.

Dari semua misi illegal gue, hanya satu ini yang tidak illegal tapi justru inilah yang belum bisa gue pecahkan sampai sekarang.

"Apa ada kemungkinan dia mengganti nama?"

"Itu mungkin aja Hun. Jujur, nama itu terdengar asing bagi orang Korea."

Kim Sandriena Russo.

"Tapi tetap aja, kalaupun dia berganti nama, nomor kependudukannua tidak akan berganti. Ini beda Hun, semua data-datanya lenyap gitu aja." Ungkap Kyungsoo.

Gue mengusap wajah gue dengan kasar. Bertahun-tahun lamanya baru sampai disini pencarian gue.

"Lo sama sekali ga punya petunjuk lain?" Tanya Chanyeol.

Gue membuka arloji pemberian dari Kim Martino Russo, ayah gue. Jam tangan ini, dia tempah sendiri, terdapat ruang di dalam jam itu dimana ayah gue menyimpan fotonya.

"Gue cuma punya foto ini dan nama rumitnya itu. Ini bahkan foto dia sewaktu bayi."

Gue menunjukkan fotonya ke Chanyeol dan Kyungsoo.

"Kita punya teknologi canggih untuk mendeteksi wajah orang. Sekalipun dia sudah mati kita bisa menemukan makamnya. Tapi kalo foto terakhirnya bentukan dia pertama kali lahir gabisa juga sih." Ujar Chanyeol agak kesal.

"Hun, kita udah nyari dia hampir belasan tahun. Gimana kalo dia gabisa kita temukan juga?"

"Gabisa Kyung, gue udah janji sama diri gue sendiri dan almarhum daddy. Apapun yang terjadi, mau dia masih hidup atau udah mati sekalipun gue harus nemuin dia."

"Jangan-jangan, orang yang selama ini kita cari ternyata pernah lo tidurin Hun. Hahahahaha."

"Lo pilih diam atau pilih mati?" Kadang gue ga abis pikir sama candaan-candaan si kuping caplang itu.

"Ampun dah Hun. Emang lo kalo urusan ini orang bener-bener no excuse."

Memang untuk urusan ini gue sama sekali gabisa dibercandain. Mencari dia bahkan lebih rumit daripada membunuh ketua mafia di Italia sana?

Padahal hanya satu permintaan dari daddy yang ia minta sebelum dia meninggal tapi sampe sekarang pun gue belum bisa memenuhi itu.

[ messenger]

Carissa:
Sore Prof. Ini saya, Carissa, asisten dosen anda. Mau konfirmasi ini nomor saya, silahkan hubungi saya kalau perlu bantuan Prof. Terima kasih.

Alan:
Baik, terima kasih Carissa.

💬

Tanpa sadar, gue membalas pesan itu sambil tersenyum. Ditengah pikiran gue yang gusar, pesan dari Carissa mampu mencairkan ketegangan pikiran gue.

"Lo kenapa hun senyum-senyum?" Tanya Chanyeol.

"Mangsa gue." Ucap gue singkat. Mereka langsung paham kalau gue sedang berurusan dengan wanita yang ingin gue taklukkan.

"Hati-hati Hun. Bisa aja yang tadi bikin lo senyum itu orang yang kita cari-cari bertahun-tahun ini."

"Lo mau gue telfon Lay buat buang lo hidup-hidup ke dasar laut?"


💄💄💄

"Saya berhasil menjadi asisten dosennya, Agent C. Dengan begitu akan mempermudah saya untuk menggali informasi yang kita perlukan." Ujar gue yang sedang menghadap ke pimpinan gue untuk memberikan laporan.

"Bagus Agent Saena. Terus dekati target lagi, tapi ingat jangan sampai penyamaran anda terbongkar."

Gue ga kebayang kalo penyamaran gue terbongkar. Kalau itu terjadi, gue akan diasingkan ke Antartika selama 5 tahun baru bisa kembali lagi bekerja. Gue gamau hidup jadi eskimo.

"Baiklah. Saya permisi dulu Agent Changmin."

"Good luck, Kim Saena."

.
.
.
.
.
.

[To Be Continued ]

Waduuu siapatu orang yang lagi di cari-cari Sehun??😏😏

Detective, Desire and Destiny • Sehun EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang