Drrttt Drttt
Semua Agent diharap hadir ke markas dalam 20 menit.
Sejenis walkie talkie jarak jauh itu berbunyi membangunkan tidur gue. Harusnya gue masih punya 30 menit sebelum waktu bangun gue semestinya.
Namun suara cemas Agent Changmin itu mengharuskan gue mandi seadanya dan langsung bersiap untuk menuju ke markas.
Gue keluar dari apartemen bersamaan dengan Luna. Dengan sangat terburu-buru kami berdua berlarian mengejar bus yang paling pagi ini.
"Ada apa ini Sa?"
"Kayaknya gue dapat kabar kasus Hanbin aman-aman aja. Apa ini tentang kasus lo? Si Sehun??"
Ketika mengucap nama itu, otak gue langsung memutar adegan ulang saat Sehun pertama kali nyosor bibir gue. Pria sinting itu, benar-benar tidak punya malu.
"Engga mungkin. Tadi malam gue sama dia.." Ucapan gue terhenti karena gue merasa aneh sendiri dengan pernyataan gue barusan.
"LO TADI MALAM APA SA?! Wah gila sih lo udah langsung keperangkap dia Sa?! Selemah itu lo?"
"Lun, please gue masih ngantuk banget ini. Jangan bahas yang engga-engga."
"Abisnya lo bikin ambigu sihh."
"Lupain aja." Bungkam gue ke Luna. Gue mau menyempatkan tidur di bus karena gue masih ngantuk parah dan secepatnya harus meminum kopi.
[in the office]🏢
Beberapa Agent sudah berkumpul dan menunggu kehadiran Agent Changmin selaku pemimpin untuk memberitaukan kabar yang membuat gue harus bangun sangat pagi.
Ketika Agent Changmin sudah menasuki ruangan, semua Agent duduk dan menyaksikan pemaparan Agent Changmin yang di dukung dengan gambar di slide projectors nya.
"Sekitar jam 3 pagi tadi, seorang nelayan menemukan mayat ini."
Sebuah gambar mayat dengan luka tembak tepat di jantungnya. Memang tidak baru bagi gue melihat hal seperti ini, tapi tetap saja itu membuat gue ngilu.
"Beberapa waktu lalu. Pria yang bernama Park JunHyuk itu sering bertemu dengan Sehun atau sekarang sedang menyamar sebagai Alan. Dugaan kenapa dibunuhbya tuan JunHyuk ini karena pengkhianatan yang beberapa kali dicobanya."
"Dia berkhianat pada siapa Agent C?"
"Tentu saja, Sehun."
Selanjutnya Agent Changmin meneruskan slide projectors nya, menampilkan beberapa kasus yang hampir mirip dengan apa yang terjadi sebelumnya.
"Tembakan di jantung dan penemuan mayat di sekitaran laut. Ini perlakuan Sehun dan gerombolannya itu. Tapi seperti yang kalian tau, dia tidak menyisakan bukti sama sekali." Jelas Agent Changmin yang membuat kepala gue seketika keliwengan.
"Bagaimana Agent Saena?"
Gue melangkah mendekat ke foto mayat yang ada di depan layar. Sesuatu tiba-tiba muncul di otak gue.
"Kalau kejadian ini terjadi tadi malam. Memang sangat memungkinkan Sehun dalangnya dan mungkin dia yang menembak orang itu tepat di jantungnya."
"Karena?" Agent Changmin ingin gue memperjelas lagi.
Kejadian tadi malam,
"Tadi malam, saya sedang bersama target dan menemukan target sedang membawa pistol yang terlihat langka. Dan melihat dari bekas peluru yang masih tertancap di gambar itu, itu juga bukan sembarang peluru."
Semua Agent ikut memperhatikan arah jemari gue yang berusaha menunjuk ke arah jantung. Untunglah tim lapangan memotret dengan sangat jelas dan masih tertancap peluru di jantungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective, Desire and Destiny • Sehun EXO
FanfictionSaena, seorang detektif yang mendapatkan tugas pertamanya untuk menyamar dan menyelidiki Sehun yang menyamar sebagai Professor Alan. Dibalik itu semua ada sebuah takdir yang menuntun mereka untuk bersama.