Part 6

1.5K 198 7
                                    

Sehun POV

[Burning Sun Club]

Seperti biasanya, tempat ini menjadi tempat langganan gue. Club ini terletak sangat strategis, cukup fancy dan banyak yang bisa dijadikan mangsa.

Oh ayolah, jangan berfikiran negatif ke gue. Lagi pula gue melakukannya atas dasar sama-sama mau, tidak ada keterpaksaan. Engga salah kan?

"Gimana misi lo kali ini, Hun?" Tanya Jongin, salah satu kerabat gue.

"Lancar."

"Tadi ada yang nitip salam ke gue buat lo. Itu orangnya disana." Jongin menunjuk ke arah wanita yang memakai pakaian sexy. Saat ditunjuk Jongin ia pun melambai ke arah gue.

"Sikat, Hun. Lumayan, bohayy."

Wanita yang ditunjuk Jongin itu pasti akan membuat pria manapun bergairah dengan pakaiannya yang begitu minim.

Tapi,

Seseorang dengan busana tidak terlalu menonjol itu yang malah menarik gairah gue. Carissa.

Dia datang dengan salah satu mahasiswa yang gue ajar juga. Gue lebih menikmati memandangi Carissa daripada gadis-gadis yang memikat lainnya.

"Lo liatin siapa Hun?" Tanya Jongin yang mengikuti arah mata gue.

"Carissa, mahasiswi gue."

"Hmm. Gue pernah liat temen-temennya, mereka lumayan sering datang ke sini. Tapi cewe yang lo liatin daritadi, baru kali ini gue liatnya."

Lihatlah gadis itu, biasanya gue akan dengan mudah membaca pikiran gadis-gadis lainnya. Tidak heran kenapa banyak gadis yang dnegan mudah jatuh ke pelukan gue. Tapi tidak dengan Carissa.

"Mangsa baru lo Hun? Hahahaha," Jongin berasumsi Carissa adalah mangsa gue selanjutnya.

Pandangan gue tidak bisa sama sekali berpaling dari Carissa. Bahkan saat Carissa beranjak ke arah toilet, mata gue terus mengekorinya.

Gue sampe nyuekin si Jongin yang pada akhirnya dia pergi mencari wanita-wanita penghiburnya.

"AAAHHH!!" Shit, itu suara Carissa.

Tanpa berpikir panjang, gue menyusul Carissa ke toilet dengan senjata yang sudah siap siaga untuk menembak siapa saja yang membuat teriakan itu.

"TOLONG!!"

Dari kejauhan gue bisa melihat Carissa yang tau bagaimana caranya menghindari pukulan.

Melihat gerak tubuhnya, dia sepertinya bukan asal mengelak. Dia bergerak seolah dia benar-benar petarung yang tangguh.

Wow, Carissa. Dengan tubuh kecil, lengan yang ramping dan kaki yang mungil itu, lo bisa membuat gue tertegun.

Sepertinya akan lebih banyak lagi kejutan yang gadis itu sembunyikan. Saat pertama kali gue liat dia, dia seperti fashionista yang hanya memperdulikan penampilannya, namun dia juga merupakan gadis yang sangat cerdas melebihi mahasiswa kutu buku yang sok pintar itu.

Dan lagi-lagi satu pertanyaan yang terus menerus muncul di kepala gue, who are you Carissa?

Kembali melihat pertarungan gadis itu, seorang pria yang dua kali lipat bertubuh besar dari Carissa mencoba memukulnya kembali. Carissa terlihat ingin melawan tanpa takut, tapi gue langsung mengeluarkan pistol dan menembak pria itu di bagian yang tidak vital.

Sebenarnya, orang-orang yang sedang di hadapi Carissa adalah orang-orang Seungri. Gue nggak mungkin membuat orang-orangnya luka parah, hubungan gue dan Seungri baik-baik saja dan gue masih butuh relasi yang baik dengan orang itu.

DORRR💢💢

Carissa akhirnya menyadari kehadiran gue dari suara tembakan itu. Lagi-lagi, dia menatap gue seolah dia sudah tau jati diri gue yang sebenarnya.

Gue memaksanya untuk pulang karena beberapa polisi yang menangkap mereka pasti akan meminta kesaksian Carissa. Carissa tidak boleh memberikan kesaksian kalau dua orang itu adalah pengedar narkoba.

"Makasih banyak untuk malam ini. Gue janji ga bakal cerita ke siapapun tentang pengedar narkoba itu." Ujar Carissa.

Demi Tuhan, bagaimana bisa hanya dengan tatapan mata gue bisa bergairah dibuatnya?

"Carissa?" Mulut gue tiba-tiba aja kembali memanggilnya seolah masih ingin bersamanya.

"Fuck it" Gue gabisa tahan lagi tatapan mata Carissa itu. Detik kemudian bibir gue sudah bertengger di bibir mungil miliknya.

Baiklah Carissa. Game on. Tunggu aja lo bakal jatuh dan bertekuk lutut untuk gue.



💄💄💄

Masih di malam yang sama. Setelah mengantar Carissa dan akhirnya gue tau dimana tempat tinggal mahasiswi gue itu, gue langsung pergi ke tempat yang sedikit jauh untuk melakukan beberapa pekerjaan.

[ message 💬]

Lay:
Hun, we got situation here.

📍Share location.

Segera kesini. Kita akan segera eksekusi orang ini.

Setelah menerima pesan dari Lay, gue memeriksa pistol gue untuk memastikan peluru masih cukup untuk gue melaksanakan aksi.

Sesampainya gue di pinggiran pantai di tengah malam gini, orang-orang sudah menunggu kedatangan gue hanya untuk mengeksekusi salah satu penghianat yang mencoba menghancurkan pekerjaan gue.

"Jadi dia yang nyoba bakar gudang senjata gue?"

Seorang pria bertubuh kekar itu telah diikat tangannya dan ditutup matanya dnegan kain. Mulutnya juga sudah ditutupi dengan kain lainnya agar mulut sampahnya itu tidak berkutik apapun.

"Iya Hun. Akan lebih baik kalo lo segera menembuskan peluru lo itu ke jantungnya. Gue udah siap sedia untuk buang orang gak berguna ini ke laut." Ucap Lay yang tidak sabar ingin melakukan bagian kesukaannya. Membuang orang ke laut.

Dan tanpa berpikir panjang.

DUARR💢💢💨

Tepat di jantung. Jangan salahkan perbuatan gue ini, setiap orang yang terlibat di dalam lingkaran ini tau apa konsekuensinya kalau berkhianat. Dan bagi gue tidak ada kesempatan kedua.

"Oke. Rest in Deep Deep blue Ocean, son of bitj." Lay mengucapkan mantranya sesaae sebelum melemparkan mayat itu ke lautan.

Lay, bisa dibilang panglima perang gue. Untuk urusan yang seperti ini dialah ahlinya.

Di tempat yang sama ada Chanyeol, dia merupakan gudang informasi untuk gue. Dengan segala relasi yang dia miliki dalam sekejap dia bisa mendapatkan informasinya.

Tapi satu hal yang sampai sekarang ini belum bisa Chanyeol temukan untuk gue.

"Yeol, gimana? Masih belum ketemu juga dia?"

Harus ke ujung dunia mana lagi gue mencari orang ini.

"Belum Hun. Gue sampe frustasi nyari dia bertahun-tahun tapi ga ketemu. Udah kayak anggota BIN aja dia data-datanya gabisa dicari." Ujar Chanyeol kesal.

"Teruslah mencari, Yeol." Titah gue juga ikut frustasi.

"Pasti Hun. Gue pasti nyari ini orang sampe ketemu."

Selepas berbincang singkat dengan Chanyeol, beberapa anak buah gue mengkonfirmasi kalau semua sudah clear.

Gue sudah berhasil memusnahkan pengkhinat itu tanpa meninggalkan jejak apapun. Mungkin anggota BIN pun tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sebersih gue ini.

[TBC]

Detective, Desire and Destiny • Sehun EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang