DI VOTE DAN DI COMMENT YAA😽
🦋ENJOY READING🦋
Pertama kalinya Hanbin bertemu dengan Saena setelah insiden tembakan di kampus Saena. Suasana sempat canggung, apalagi Hanbin datang sendirian san hanya berdua dengan Saena di ruang tamu rumahnya yang sangat luas. Kedatangan Hanbin untuk memberikan Saena hasil investigasinya soal Minho.
Pundak Saena masih diperban di bagian lukanya. Meskipun Saena sudah tidak merasa sakit lagi namun Hanbin masih saja tidak kuasa melihat kondisi Saena sekarang. Dia masih merasa sangat bersalah.
"I'm terribly sorry." Ucap Hanbin.
Saena bingung karena dia sama sekali tidak merasa Hanbin bersalah, "Kenapa minta maaf, agent hanbin?"
"It's my fault. Karena tembakan itu..."
Saena memotong ucapan Hanbin karena dia tidak ingin membuat suasana semakin asing. "Jangan nyalahin diri sendiri agent Hanbin. Gausah bahas itu lagi ya? Gue gak nyalahin siapapun."
Saena membuka map yang sudah dibawa Hanbin untuk mengalihkan topik, "Jadi,, semua informasi soal Minho ada disini?"
"Oh.. iya benar. Tapi belum detail, tim gue udah berusaha sebisa mungkin tapi cuma itu yang bisa kita dapatkan. Masih banyak kurangnya."
"Dengan lo mau bantuin gue udah lebih dari cukup kok. Sekecil apapun infonya bakal ngebantu banget."
Saena membuka mapnya. Menelaah setiap informasi dari Hanbin.
Saat keduanya sibuk berbincang, dimana Saena banyak melontarkan pertanyaan dan Hanbin menjelaskan lebih lanjut tentang investigasinya, tiba-tiba Sehun pulang. Saena belum sempat mengatakan perihal kedatangan Hanbin. Saat Sehun baru saja memasuki rumah, dia dibuat kaget ketika melihat tamu Saena.
Interaksi keduanya membuat hati Sehun ganjal. Disana Saena memang hanya sibuk melihat isi map coklat yang ada di tangannya, tapi pria itu menatap lekat ke arah wajah Saena. Wajah yang menjadi objek favorit Sehun untuk ditatap. Sial, Sehun mengerti arti tatapan dari tamu Saena itu.
"Ekhem..." dehamnya kencang, "Aku pulang."
Saena dan Hanbin menoleh ke arah sumber suara. Langkah Sehun kian mendekat, kini semakin jelas wajah pria yang menjadi tamu Saena. Wajah Hanbin kini dapat dikenali Sehun. Orang itu membuat Saena celaka dan berani-beraninya dia datang kerumahnya dan dengan leluasanya menatap Saena sangat dalam.
"Orang ini yang bikin kamu celaka kan?!"
"Dia Hanbin, Sehun. Dia rekan kerja aku dulu." Ujar Saena.
"Iya, orang yang mau nembak aku tapi malah nembak kamu kan?!!" Ekspresi Sehun masih saja marah.
"Duduk dulu!"
Sehun menurut. Dia memilih sendiri posisi duduknya, yaitu di tengah-tengah antara Sehun dan Hanbin.
"Soal insiden tembak itu, jangan dibagas lagi. Hanbin, gue gak mau lo minta maaf terus dan Sehun jangan diperumit, okay?"
Saena menenangkan keduanya, sebagai tamu harusnya Hanbin diperlakukan tidak dengan cara yang ketus seperti Sehun tadi. Kehadirannya disana juga untuk membantu Saena menyelesaikan masalahnya. Dengan Hanbin rela untuk mengambil resiko menjadi pembelot di BIN sudah sangat cukup bagi Saena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective, Desire and Destiny • Sehun EXO
FanfictionSaena, seorang detektif yang mendapatkan tugas pertamanya untuk menyamar dan menyelidiki Sehun yang menyamar sebagai Professor Alan. Dibalik itu semua ada sebuah takdir yang menuntun mereka untuk bersama.