Part 16

2K 217 35
                                    

Berhubung cerita sebelah udah selesai, mari kita lanjut cerita ini💪

Jangan lupa buat Vote dan Comment yaa!
_______

Saena POV

Gue heran sekaligus salut sama diri gue sendiri. Cara gue beradaptasi di kampus ini tidak membuat mereka curiga kalau gue hanya memasuki kelas selain kelas milik Profesor Alan.

Semua sudah ditangani oleh tim investigasi gue. Sehingga aman dan gue tetap terlihat seperti mahasiswi biasa seperti yang lainnya.

"Carissa, ikut saya sehabis kelas." Ujarnya saat ditengah-tengah kelas berlangsung.

"Baik, Prof."

Tapi yang gue agak kewalahan adalah saat mahasiswi lainnya yang menitip salam dan segala macam caranya untuk mendekati Professor muda itu.

"Kuat ya lo ngadepin cabe-cabe yang pada kegatelan sama Professor Alan." Ujar Baekhyun saat banyak surat-surat titipan yang datang ke gue.

"Ya gitu deh, dikuat-kuatin." Balas gue.

"Ehh, kok gue gapernah liat lo di Hukum Laut Internasional sih Sa?" Tanya Baekhyun lagi.

"Emm, beda kelas kali kita. Kelas Hukum Laut kan ada 4 kelas."

"Yang dibelakang jangan pdkt-an," Tegas Professor Alan dari depan sana.

Gue melihat ke sekeliling dan semuanya memperhatikan gue dan Baekhyun. Mata Professor Alan sangat tajam melihat gue seolah tidak senang.

Setelah teguran itu gue tidak lagi berbicara dengan Baekhyun dan pura-pura menuliskan apa yang dikatakan oleh Professor Alan.

Tiga puluh menit berlalu, kelaspun berakhir. Gue mengikuti Professor Alan hingga sampai ke ruangannya.

"Carissa."

"Iya, Prof?"

"Yang informal aja." Tuntutnya.

"Masih banyak orang di depan yang nungguin Prof, mungkin tidak enak kalau berbicara yang informal."

Gue menunjuk keluar jendela para mahasiswi genit itu yang menunggu Professor Alan.

Kemudian Professor kegilaan mahasiswi itu mengambil remote dan menutup horden otomatis sehingga orang luar tidak melihat kami yang di dalam.

"Mereka nanti malah makin curiga gue sama lo ngomong begini doang tapi hordennya pake di tutup segala."

"Gue nggak suka ya lo ngomong sama Baekhyun di kelas gue." Ujarnya to the point.

Okay, dia langsung berbicara informal ke gue.

"Dih? Kenapa tiba-tiba posesif?"

Orang yng telah mengakui nama aslinya itu mendekat ke arah gue. Semakin dekat hingga terpojok ke dinding.

"Jaga jarak, please. Sehun are you crazy?!"

Ya Tuhan, mana sanggup gue dijejelin adegan begini terus. Kayaknya gue harus memperdalam ilmu menjaga hati di pelatihan Detektif nanti.

"Maybe." Jawabnya enteng.

"Mau gue ingatin apa yang belum kita selesaikan, huh?" Ujarnya seduktif sambil menepis jarak bibirnya ke bibir gue.

"Kita lagi dikampus!!"

"Kalau gitu di apartemen boleh dong?"

"Jangan gila! Atau gue teriak."

"Hahaha. Santai lah, Carissa. Gue cume becanda."

Ukuran becanda lo tuh gaada lucunya, yang ada bikin orang baper.

Detective, Desire and Destiny • Sehun EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang